Daftar Bangsa yang mencari alternatif lain selain Usd AS Sebagai membiayai perdagangan dan Penanaman Modal Asing lintas Bangsa. FOTO/Contribune
Sistem yang ada Pada ini didominasi Dari Usd AS, yang menyumbang Disekitar 90% Di seluruh perdagangan Kurs Matauang. Hingga Pada ini, hampir 100 persen perdagangan Migas dilakukan Di Usd AS. Tetapi, Di 2023 seperlima Di perdagangan Migas dilaporkan dilakukan Didalam menggunakan Kurs Matauang non-Usd AS.
Inti Di situasi yang Lagi berlangsung tersebut adalah Pertempuran dagang AS Didalam China, serta Hukuman Politik AS Di China dan Rusia. Apabila Bangsa-Bangsa BRICS membentuk Kurs Matauang cadangan Mutakhir, hal ini kemungkinan Berencana berdampak signifikan Di Usd AS, yang Berpeluang menyebabkan penurunan permintaan atau yang dikenal Didalam istilah dedolarisasi.
Baca Juga: BRICS Mulai Retak, India Tolak Yuan China Gantikan Usd AS
Di gilirannya, hal ini Berencana berimplikasi Di Amerika Serikat dan ekonomi Dunia. Bangsa-Bangsa BRICS Memiliki banyak alasan mengapa mereka meninggalkan Usd AS. Menyitir Investing News Network, mereka ingin melayani kepentingan ekonomi sendiri Didalam lebih baik sambil Mengurangi ketergantungan Dunia Di Usd AS. Berikut Bangsa-Bangsa yang mencari alternatif lain selain Usd AS Sebagai membiayai perdagangan dan Penanaman Modal Asing lintas Bangsa:
1. China
China yang Sebelum lama menjadi pemegang teresar surat berharga AS terus Mengurangi kepemilikan. Selain Mengurangi kepemilikan Usd Di cadangan devisa, China mulai gencar Memperbaiki perdagangan Didalam Bangsa lain menggunakan Kurs Matauang lokal.
2. Brasil
Brasil juga terus menyerukan pengurangan ketergantungan Di Usd AS Sebagai perdagangan Dunia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 5 Bangsa yang Sudah Menerapkan Dedolarisasi, Ada Indonesia?