Market Di sepekan mendatang 3-7 Februari 2025 diprediksi Berencana bergerak positif Bersama 8 sentimen yang menggerakannya, meski Di sepekan terakhir pergerakan IHSG cenderung melemah. Foto/Dok
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menerangkan, ada beberapa katalis atau sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG Di sepekan lalu yang hanya berlangsung Di 2 hari perdagangan yakni, NBS Manufacturing PMI, Fed Interest Rate Decision, Foreign Direct Investment dan Core PCE.
– NBS Manufacturing PMI.
PMI Produksi China Di Januari 2025 turun Ke 49,1 Bersama 50,1 Di Desember serta berada Di bawah konsensus 50,1, Menunjukkan kontraksi pertama Di lima bulan. Penurunan ini dipicu Bersama melemahnya Karya pabrik menjelang Tahun Mutakhir Imlek, Bersama output dan pesanan Mutakhir Merasakan penurunan signifikan.
Imam menegaskan, China adalah mitra dagang utama Indonesia, terutama Sebagai Barang Dagangan seperti batu bara, nikel, dan CPO. Pelemahan sektor Produksi China dapat Mengurangi permintaan bahan baku Bersama Indonesia, Berpeluang menekan harga dan volume Perdagangan Keluar Negeri.
– Fed Interest Rate Decision.
The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan Di kisaran 4,25%-4,5% Di pertemuan Januari 2025, sesuai ekspektasi pasar. Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan, bahwa Bank Indonesia tidak terburu-buru Sebagai menurunkan suku bunga Lebih Jelas dan ingin melihat kemajuan Lebih Jelas Di pengendalian Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa.
“Bersama suku bunga The Fed tetap tinggi, arus modal Asing Ke Bangsa berkembang seperti Indonesia bisa terbatas Sebab investor tetap memilih aset berbunga tinggi Di AS. Nilai Mata Uang Nasional bisa Berusaha Mengatasi tekanan jika aliran dana Asing keluar Bersama pasar obligasi dan saham,” jelas Imam.
– Foreign Direct Investment.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 8 Sentimen Bayangi Pergerakan IHSG Pekan Ini, Berikut Proyeksi Analis