BPK mengungkapkan tantangan holding BUMN Untuk 5 tahun Di Didepan. FOTO/dok.SINDOnews
BKI Memperoleh dua Pengakuan, yaitu The Most Profitable Non-Bank State-Owned Enterprise dan The Best State-Owned Enterprise. Untuk Kegiatan itu, Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Slamet Edy Purnomo mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi Badan Usaha Milik Negeri (BUMN) Untuk mencapai target produktivitas dan daya saing Di periode 2025-2029.
“Ada beberapa Permasalahan krusial yang perlu diperhatikan seiring Di strategi transformasi ekonomi yang Lagi diupayakan Di BUMN,” katanya dikutip Sabtu (19/10/2024).
Ia menambahkan bahwa tantangan ini harus menjadi perhatian serius, terutama Untuk upaya Meningkatkan kontribusi BUMN Di pendapatan Negeri yang ditargetkan Untuk tahun 2030. “Pemerintah Memiliki peran vital Untuk menstandarkan Standar dan kinerja BUMN agar mampu bersaing Di tingkat Dunia,”bebernya.
Sambil Itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mendorong penguatan tata kelola BUMN. Salah satunya Di melibatkan pendampingan BPKP ketika perusahaan pelat merah Akansegera melakukan Protes korporasi atau Penanaman Modal
Plt Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan BPKB sendiri melakukan fungsi pengawasan dan supervisi Untuk BUMN dan Kementerian BUMN. “BPKP memastikan bahwa BUMN harus bekerja lebih efektif dan efisien Untuk mencapai tujuan organisasinya,” katanya.
Sambil, Untuk Kementerian BUMN, BPKP sering Memberi masukan Untuk perbaikan Keputusan, peraturan-peraturan Untuk mengawasi, Menyimak dan memastikan tata keloka, risk dan compliance. “Hal ini benar-benar dilakukan perusahaan pelat merah, mengacu Di aturan-aturan Untuk Kementerian BUMN,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Catat Kinerja Positif, Ini Tantangan Holding BUMN 5 Tahun Didepan