Jakarta –
Kementerian Keadaan RI (Kemenkes) Meramalkan angka kematian akibat resistensi antimikroba (AMR) bakal Menimbulkan Kekhawatiran berkali-kali lipat Di 2050. Kemenkes Meramalkan, jumlah kematian akibat AMR Di 2050 capai 10 juta orang.
Resistensi antimikroba diartikan sebagai Terapi yang tak lagi efektif menangani sejumlah Infeksi akibat bakteri hingga jamur. Resistensi antimikroba juga dipicu akibat asal mengonsumsi antibiotik tanpa resep Ahli Kemakmuran.
Direktur Jenderal Pharma dan Alat Keadaan Kemenkes RI Lucia Rizka Andalusia mengatakan sebanyak 22,1 persen Kelompok Indonesia menggunakan antibiotik oral, baik berbentuk tablet maupun sirup Di satu tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di total tersebut, 41 persen Di antaranya memperoleh antibiotik tanpa resep. Hal ini tentunya sangat berbahaya lantaran bisa memicu resistensi atau kebal antibiotik.
“Nah, ini merupakan tantangan buat kami, Direktur Jenderal Pharma dan Alat Keadaan, Untuk menertibkan pendistribusian antimikroba Di sarana pelayanan Keadaan, secara khususnya adalah Di apotek,” katanya Pada ditemui Di kantor Kemenkes RI, Kamis (21/11/2024).
Lucia mengatakan sebanyak 18 provinsi Di Indonesia Memiliki proporsi antibiotik oral tanpa resep Ahli Kemakmuran Di atas rata-rata nasional (41 persen). Di antaranya:
- Maluku Utara
- Sulawesi Di
- Maluku
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Selatan
- Kalimantan Di
- Sulawesi Tenggara
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Nusa Tenggara Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Barat
- Bengkulu
- Jawa Timur
- Sumatera Selatan
- Papua Barat Daya
- Kep Bangka Belitung
- Papua Barat
Tak hanya itu, Lucia juga menyebut lebih Di 60 persen Kelompok Indonesia Merasakan antibiotik tanpa resep Di apotek atau toko Terapi berizin. Termasuk Di pembelian online. Berikut datanya.
- Pembelian antibiotik Di apotek dan toko Terapi berizin: 61,3 persen
- Warung: 22,2 persen
- Praktik mandiri (non-Ahli Kemakmuran): 9,3 persen
- RS, klinik, puskesmas, praktik mandiri Ahli Kemakmuran: 4,3 persen
- Pembelian orang lain: 2,8 persen
- Pembelian online: 1 persen.
(suc/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Duh! Banyak Warga +62 Beli Antibiotik Di Warung Tanpa Resep Ahli Kemakmuran