Klaten –
Masjid Sorowaden Di Dusun Banjarsari, Klaten dipercaya sebagai salah satu masjid tertua Di kota itu. Begini penampakan masjid kuno tersebut:
Masjid yang berlokasi Di Desa Kauman, Kecamatan Ngawen, Klaten itu merupakan satu Bersama sekian masjid kuno Di Kabupaten Klaten. Masjid yang usianya lebih Bersama seratus tahun itu konon didirikan Kiai Sorowadi atau Surawadi.
“Ceritanya turun-temurun yang membuat masjid itu namanya Kiai Sorowadi. Makamnya ada dua, makam kecil dan besar tapi yang mendirikan ini Kiai Sorowadi 1 atau 2 tidak ada yang tahu pasti,” ungkap mantan ketua takmir Masjid Sorowaden, Basri, Senin (10/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diceritakan Basri, Kiai Sorowadi hidup Di masa Ki Ageng Gribig Jatinom, seorang ulama Di masa Mataram Islam. Kampung tempat Kiai Sorowadi tinggal lebih sering disebut Sorowaden.
“Makanya sini itu masjidnya namanya Masjid Sorowaden Bersama nama Kiai Sorowadi, sini (kampung) juga sering disebut Kauman Sorowaden. Sebelumnya Indonesia merdeka masjid sudah ada, Karena Itu Di pemerintah desa tidak ada gambar persilnya Sebab dulu milik Keraton Solo,” tutur Basri.
Menurut Basri, dulunya masjid tidak sebesar sekarang yang sudah ditambah serambi Didepan dan Di. Di jaman dulu ornamen masjid menyerupai bangunan Hindu.
“Dulunya ornamen mirip bangunan Hindu ada lengkung-lengkung, tempat imamnya cuma kecil, jendela juga kecil. Pada saya Di Masjid Demak, mimbarnya sama bentuknya,” lanjut Basri.
Pada ini, terang Basri, yang tersisa peninggalannya ada bedug kulit sapi dan alat timba air manual. Alat timba air itu Pada dirinya kecil masih digunakan.
“Dulu timba masih digunakan, dulu pakai kayu dan ember juga kayu. Sesudah ada pompa air sudah tidak digunakan, itu kalau diputar satu turun dan satu naik Sesudah Itu air ditampung Di bak besar Untuk wudhu,” papar Basri.
Masjid Sorowaden sendiri berada Di Di perkampungan padat penduduk. Memiliki ukuran Di 30×30 meter bercat hijau Di ketinggian satu meter Di atas jalan.
Serambi Didepan masjid masih menggunakan atap Bersama pilar kayu. Bangunan masjid seluruhnya sudah ditembok dan berkeramik.
Alat timba air manual Karena Itu salah satu bukti kunonya masjid ini. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
|
Sumur tua Bersama alat timba air kayu berada Di serambi Dibagian Utara dan bedugnya Di Dibagian selatan. Dibagian utama masjid masih ditopang tiang-tiang kayu Bersama penahan batu.
Sesepuh Masjid Sorowaden, Syakur (84) mengaku tidak mengetahui pasti kapan masjid dibangun. Yang jelas, kata dia, masjid itu sudah ada Dari kakeknya hidup.
“Sumur nggih ngoten niku wit riyin, nggih pun nate nggunaken (sumur Dari dulu begitu dan saya pernah menggunakan),” kata Syakur.
Sambil Itu, pegiat sejarah Klaten Hari Wahyudi mengatkan Di peta topografi Belanda tahun 1930 Masjid Sorowaden sudah ada. Bersama cerita leluhur, lanjutnya, masjid itu didirikan Kiai Sorowadi.
“Bersama cerita ibu dan simbah saya, masjid didirikan Kiai Sorowadi. Kiai Sorowadi itu masih seperguruan Bersama Kiai Singo Manjat (Kiai Imam Rozi Tempursari, Ngawen), itu cerita tutur yang ada,” jelas Hari yang kakek neneknya berasal Bersama Di Sorowaden.
“Karena Itu Masjid Sorowaden termasuk masjid tua Di Klaten Bersama usia Di atas 100 tahun,” imbuhnya.
——–
Artikel ini telah naik Di detikJateng.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penampakan Masjid Sorowaden, Salah Satu Masjid Tertua Di Klaten