Jakarta –
Terbiasa mengonsumsi lebih Bersama satu porsi Konsumsi olahan atau ultra processed food (UPF) setiap hari, Memperbaiki risiko seseorang terkena Gangguan parkinson, Malahan lebih Bersama dua kali lipat.
Studi Terbaru tersebut mendefinisikan satu porsi Konsumsi olahan atau UPF Bersama 8 ons soda Asupan Konsumsi atau soda manis, satu hot dog, satu potong kue kemasan, satu Alat makan saus tomat, satu ons keripik kentang, hingga sekantong kecil keripik kentang yang biasanya seberat 1,5 ons.
“Studi kami Menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak Konsumsi olahan, seperti soda manis dan Konsumsi ringan kemasan, dapat mempercepat timbulnya tanda-tanda awal Gangguan parkinson,” kata penulis senior studi Dr. Xiang Gao, seorang profesor terkemuka dan Dekan Institut Konsumsi Bergizi Di Universitas Fudan Di Shanghai, Tiongkok, Untuk sebuah pernyataan, dikutip Bersama CNN, Kamis (8/5/2025).
“Studi terbaru ini merupakan Dibagian Bersama bukti yang berkembang Yang Berhubungan Bersama pola makan dapat memengaruhi perkembangan Gangguan parkinson,” kata Gao.
Studi tersebut menemukan orang yang mengonsumsi lebih banyak Konsumsi olahan atau UPF cenderung Merasakan lebih banyak Tanda awal.
Salah satu alasannya adalah Konsumsi olahan atau UPF biasanya Memiliki lebih sedikit serat Konsumsi, protein, dan zat gizi mikro, tetapi memang Memiliki tambahan gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans, kata Studi tersebut. Konsumsi tersebut juga dapat memengaruhi Kesejajaran flora Untuk usus, Sambil Itu zat aditif dapat Memperbaiki peradangan, radikal bebas, dan kematian neuron.
Hal ini didapat Bersama Membahas data Kesejajaran dan Asupan Konsumsi Pada bertahun-tahun Di hampir 43.000 peserta Nurses’ Health Study dan Health Professionals Follow-Up Study, dua Studi Di Amerika Serikat tersebut telah mengumpulkan informasi tentang perilaku Kesejajaran Pada beberapa dekade.
“Bersama ukuran sampel yang melebihi 42.800 partisipan dan periode tindak lanjut yang panjang hingga 26 tahun, Studi ini menonjol bukan hanya Sebab kekuatannya tetapi juga Sebab ketelitian metodologisnya,” tulis para penulis editorial Yang Berhubungan Bersama yang diterbitkan bersama Studi tersebut.
Editorial tersebut ditulis bersama Dari Dr Nikolaos Scarmeas, seorang profesor madya neurologi klinis Di Universitas Columbia Di New York City, dan ahli Asupan Konsumsi Maria Maraki, seorang asisten profesor kedokteran Aktivitasfisik dan biologi Aktivitasfisik Di Universitas Nasional dan Kapodistrian Athena, Yunani. Keduanya tidak terlibat Untuk Studi Terbaru tersebut.
“Pra-Penanganan Gangguan neurodegeneratif dapat dimulai Di Tatakan makan,” tulis mereka.
“Konsumsi UPF yang berlebihan tidak hanya merupakan faktor risiko Gangguan metabolik tetapi juga dapat mempercepat proses neurodegeneratif dan Tanda Yang Berhubungan Bersama.”
Kapan Tanda Muncul?
Tanda awal muncul bertahun-tahun Sebelumnya fungsi motorik menurun. Untuk studi Terbaru yang dipublikasikan Di hari Rabu Di jurnal Neurology, para peneliti Merasakan tahap prodromal Gangguan parkinson.
Otot kaku, gaya berjalan lambat, dan perubahan postur, menjadi Tanda khas parkinson.
Akan Tetapi, menurut Parkinson’s Foundation, nyeri tubuh, sembelit, tanda-tanda depresi, perubahan kemampuan mencium atau melihat warna, dan rasa kantuk berlebihan Di siang hari menjadi tanda awal Gangguan parkinson.
Menurut Studi, gangguan tidur yang sangat tidak biasa, juga merupakan tanda awal yang penting diwaspadai.
Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengonsumsi Disekitar 11 porsi Konsumsi UPF sehari, dibandingkan Bersama orang yang hanya mengonsumsi tiga porsi, Memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar Untuk Merasakan tiga atau lebih tanda awal parkinson.
Di Itu, mengonsumsi lebih banyak Konsumsi UPF dikaitkan Bersama peningkatan risiko hampir semua Tanda kecuali sembelit, menurut Studi tersebut. Temuan ini tetap berlaku Malahan Sesudah peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain, seperti usia, Olah Raga, dan merokok, yang Mungkin Saja memengaruhi hasil.
“Parkinson adalah Gangguan yang tidak dapat disembuhkan,” kata Gao.
(naf/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kebiasaan Makan yang Picu Kerusakan Otak Lebih Awal Di Usia Muda, Ini Gejalanya