Pejabat Tingginegara Kesejaganan Amerika Serikat Robert F Kennedy Jr Menarik Perhatian perhatian publik soal penyebab autisme. Pasalnya, ia Di bersiap Mengintroduksi bahwa penggunaan Tylenol Di kalangan ibu hamil kemungkinan Yang Berhubungan Bersama Bersama Kepuasan perkembangan saraf tersebut.
“Kami telah Melakukan upaya pengujian dan Studi besar-besaran yang Berencana melibatkan ratusan ilmuwan Bersama seluruh dunia. Di bulan September, kami Berencana mengetahui penyebab epidemi autisme dan kami Berencana mampu menghilangkan paparan tersebut,” ujarnya Di Diskusi Pembantu Presiden Kerja April 2025.
Para pejabat memperingatkan wanita Di AS Untuk tidak mengonsumsi tylenol atau dikenal sebagai paracetamol Di Negeri lain Di kehamilan, kecuali jika Merasakan demam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, benarkah begitu?
Menurut Organisasi Kesejaganan Dunia (WHO), bukti ilmiah Di ini Menunjukkan ada banyak kemungkinan Di balik anak Merasakan autisme. Termasuk faktor lingkungan dan genetik.
Studi Menunjukkan paparan Di faktor lingkungan tertentu tampaknya lebih sering terjadi Di anak-anak autis atau orang tua mereka. Di usia orang tua, paparan prenatal Di polutan udara, komplikasi kelahiran yang parah, dan diabetes Di kehamilan hanyalah beberapa katalis yang diusulkan.
“Di Itu, studi Studi Mengejar kemungkinan hubungan Di penggunaan berbagai Terapi Di kehamilan dan peningkatan risiko autisme,” tulis WHO.
“Misalnya, paparan prenatal Di valproat dan karbamazepin, yang digunakan Untuk kejang, tampaknya lebih sering terjadi Di anak-anak autis.”
Meski begitu, para pejabat Berencana menyinggung Studi terbatas yang Menunjukkan potensi hubungan Di penggunaan Terapi umum dan peningkatan risiko autisme Di anak-anak.
Tetapi, hal ini belum dikonfirmasi Dari studi ilmiah apapun yang diketahui atau dipublikasikan Di Di ini, yang tentunya bertentangan langsung Bersama pemaparan WHO. Organisasi Kesejaganan itu sepakat bahwa autisme tidak disebabkan Dari satu hal, tetapi merupakan efek Bersama berbagai faktor lingkungan dan genetik.
Halaman 2 Bersama 2
(sao/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gaduh Menkes AS Sebut Terapi Ini Picu Austisme, WHO Singgung Bukti Ilmiah











