Belakangan netizen Mengkritik cuaca panas yang Mengamuk berbagai Daerah Di Indonesia. Suhu yang Menimbulkan Kekhawatiran ekstrem ini membuat mereka gerah, dan Mengkritik Kebugaran Di platform media sosial seperti X.
“CUACA BENER-BENER PANAS BANGET. CURIGA ABIS INI Karena Itu PRIBADI YANG LEBIH MATANG,” tulis salah satu netizen, dikutip detikcom Di X, Rabu (15/10/2025).
“cuaca kyk gini mending beli freezer segedeh kamar, panas bgt ya rab,” tambah lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa cuaca panas ekstrem kemungkinan Akansegera mereda Di akhir Oktober hingga November 2025. Cuaca panas ekstrem ini dipicu Dari pergeseran semu matahari Di selatan Indonesia.
“Ini seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan,” bebernya Di wartawan, Selasa (14/10).
Kejadian Luar Biasa ini menyebabkan tutupan awan berkurang, Agar sinar matahari langsung terasa Di permukaan. Samping Itu, radiasi matahari Menimbulkan Kekhawatiran, terutama Di Daerah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Di Kebugaran seperti sekarang, Komunitas tentu harus lebih waspada Di menjaga Kesejaganan. Dikutip Di Healthline, berikut adalah masalah Kesejaganan yang Berpotensi Untuk bisa terjadi Pada cuaca panas.
1. Serangan Migrain
Sebuah Eksperimen Menunjukkan bahwa cuaca panas dapat Meningkatkan risiko serangan migrain. Lalu, sebuah studi observasional tahun 2023, lebih Di 40.000 responden, termasuk 15.000 orang Di migrain Menunjukkan bahwa cuaca yang berbeda, termasuk kelembaban tinggi Meningkatkan risiko sakit kepala.
2. Serangan Jantung
Sebuah studi tahun 2023, Pada lebih Di 202.000 kematian akibat serangan jantung Di Jiangsu, sebuah provinsi Di China, Menunjukkan adanya hubungan signifikan Di kemungkinan seseorang meninggal akibat serangan jantung Di suhu yang sangat panas dan dingin.
Hal ini Sebab Pada seseorang terpapar cuaca panas yang melebihi suhu tubuh, maka jantung Akansegera bekerja lebih keras dan berdetak lebih cepat Sebab organ ini perlu mengedarkan darah Di kulit Untuk proses berkeringat dan mekanisme lain Untuk melindung tubuh Di panas.
3. Stroke
Sebuah studi tahun 2020 Menunjukkan Kebugaran cuaca, termasuk suhu tinggi dapat menjadi faktor risiko stroke.
Panas ekstrem ini dapat Menyediakan tekanan Di tubuh, terutama para lansia dan ini Meningkatkan risiko stroke. Terlebih Untuk para lansia yang Memiliki faktor lain seperti tekanan darah tinggi.
4. Heat Stroke
Cuaca panas Meningkatkan risiko seseorang Menyaksikan heat stroke. Ini adalah keadaan darurat medis yang tidak boleh diabaikan.
Tanda-tanda Di heat stroke adalah kebingungan, perubahan perilkau, perubahan cara bicara, dan Justru kejang Di beberapa orang.
5. Tekanan Darah Tinggi atau Rendah
Panas yang ekstrem dapat menyebabkan tekanan darah menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi. Alasannya, Pada seseorang berkeringat, tubuh Akansegera kehilangan cairan dan volume darah. Penurunan ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
Di beberapa orang, cuaca panas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Hal ini Sebab tubuh harus bekerja lebih keras Untuk mengalirkan darah agar tetap dingin, serta mengatur Yang Berhubungan Di keringat.
6. Dehidrasi
Dehidrasi akibat cuaca panas terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi, terutama Lewat keringat Pada tubuh mendinginkan diri. Tanda Di dehidrasi yang ringan seperti haus dan mulut kering, hingga berat, termasuk pusing, kebingungan, dan peningkatan detak jantung.
Halaman 2 Di 3
(dpy/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cuaca RI Belakangan Makin Panas? Hati-Hati Di 6 Masalah Kesejaganan Ini