Jakarta –
Gaya Berlari jarak jauh makin digemari terutama Di kalangan anak muda. Slogan ‘push your limit’ kerap digaungkan sebagai Inspirasi Sebagai terus Memperbaiki Prestasi.
Akan Tetapi Di balik semangat tersebut, muncul dilema: sampai sejauh mana batas tubuh boleh dipaksa?
Pada ditanya mengenai hal ini, pelari nasional yang Terbaru-Terbaru ini menyabet emas Di SEA Games Thailand 2025, Odekta Elvina Naibaho mengatakan bahwa ‘push your limit’ sebenarnya hanya cocok Sebagai para Olahragawan, bukan pelari rekreasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Push your limit itu saya kira itu cocok buat Olahragawan, buat yang pemula itu kurang saya kira. Lantaran mereka kan masih memulai,” kata Odekta usai Peristiwa detikPagi, Kamis (18/12/2025).
Bukan tanpa alasan, menurut Odekta para pelari pemula memang tidak bisa langsung memaksakan Sebagai Memperoleh pace kecil. Padahal, ini harus diseuaikan Bersama Situasi tubuh masing-masing.
“Karena Itu kalau Di-push yang ada kolaps. Karena Itu kenali lah apa tujuan kamu berlari. Apakah buat sehat? Apakah buat gengsian? Sebagai pengakuan validasi kah?” tegas Odekta.
Beradu saling cepat Sebagai para pelari pemula, menurut Odekta Memiliki risiko yang cukup besar, Supaya dirinya Merangsang Sebagai berlari Untuk Kesejaganan dan umur panjang.
“Berlari itu bukan Sebagai nunjukin validasi buat orang lain. Buat Kesejaganan, bisa hidup lebih lama lagi, hidup lebih sehat. Itu mindset yang harus diubah,” katanya.
“Jangan Lantaran nge-push waktu, setiap lomba harus PB (personal best, red). Nggak bisa, kita pun ada up and down-nya,” sambungnya.
(dpy/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Dilema ‘Ngepush Vs Jantung Kolaps’, Ini Kata Peraih Emas SEA Games Odekta Naibaho







