Pemerintah Di Indonesia didorong Untuk tidak menyepelekan masalah Keselamatan siber seperti yang terjadi Pada ini. Foto: ist
Perkara Hukum Hukum terbaru, Intrusi Pusat Data Nasional Sambil (PDNS) 2 Didalam kelompok peretas Brain Chiper, menjadi sorotan utama. Brain Chiper berhasil masuk Di Di dan mengunci data tersebut Didalam Di menggunakan ransomware Pembaruan Didalam LockBit 3.0.
Meski Brain Chiper telah menawarkan Kunci enkripsi Untuk membuka data yang terkunci, insiden ini Membeberkan kerentanan Keselamatan siber Di Indonesia.
Justru hingga Pada ini belum diketahui apakah Kunci yang diberikan efektif Untuk membuka data yang “tersandera”.
Akun X (Twitter) @stealthmole_int memberi peringatan mengenai banyaknya data milik Kelompok Indonesia yang Didalam mudah dibobol Didalam peretas. Ini Menunjukkan Keselamatan siber Indonesia sangat rentan dan harus diperkuat.
“Di sumber tersembunyi seperti dark web, terdapat banyak peretas yang menargetkan pemerintah Indonesia, dan mereka telah membocorkan banyak database, kredensial, dan dokumen rahasia Yang Terkait Didalam pemerintah Indonesia,” bunyi keterangan Di unggahan @stealthmole_int.
Di unggahan tersebut, terlihat banyak data Kelompok Indonesia yang diperjual-belikan Di dark web. Kebocoran data tersebut Lewat sejumah Alat Lunak yang digunakan Didalam sebagian besar Kelompok Indonesia.
Baca Juga: Dark Web: Dunia Tersembunyi Di Balik Layar Duniamaya
Disebutkan Didalam akun @stealthmole_int, bahwa kelompok peretas Berencana selalu menargetkan pemerintah Indonesia sebagai sasaran.
Mengingat, Keselamatan siber masih sangat rendah yang membuat mereka Didalam mudah menyusup Untuk mencuri data.
“Kelompok hacker seperti Brain Cipher Berencana terus mengincar Indonesia. Indonesia harus memperhatikan Informasi web gelap dan memperkuat keamanannya,” tulis @stealthmole_int.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Keselamatan Siber Indonesia Rentan, Pemerintah Didorong Perkuat Perlindungan Data Nasional