Sesudah PKB, kini giliran Demokrat dan PKS setuju Di pembentukan pansus Perdebatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras Rp2,7 triliun. Foto/SINDOnews
Sesudah Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), kini legislator Di Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut Merangsang agar pansus Perdebatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras Bulog segera dibentuk Ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi Partai Demokrat Suhardi Duka setuju jika Pansus Perdebatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras yang menyeret nama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dapat secepatnya dibentuk. “Pansus setuju kalau memang kuat dugaan mark up harga pembelian (beras),” kata Suhardi Duka, Selasa (9/7/2024).
Suhardi Duka menduga murahnya harga beras yang Ke Pembelian Barang Di Luar Negeri Ke Indonesia merupakan stok milik Negeri-Negeri produksi yang telah lama tersimpan Ke gudang. “Beras Pembelian Barang Di Luar Negeri itu murah Lantaran stok Negeri-Negeri produksi yang ada Ke gudang mereka Supaya rasanya kurang enak Lantaran beras stok 6 bulan Ke atas,” beber Suhardi Duka.
Senada, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi PKS Andi Akmal Pasluddin turut mendukung dibentuknya pansus Perdebatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras Bulog. Andi Akmal berharap, Pansus Perdebatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras dapat secepatnya dibentuk. “Sangat mendukung usulan (Pansus Perdebatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras) tersebut,” tegas dia.
Pembentukan pansus, kata Andi Akmal, diperlukan Sebagai mengetahui kebenaran soal Perdebatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras yang menyeret nama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.
Menurut Andi Akmal, jika mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras tersebut benar adanya tentu Akansegera melukai hati para petani dan rakyat Indonesia. “Lantaran apabila benar sangat melukai hati petani dan rakyat Indonesia,” tandasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI Fraksi PKB Daniel Johan Merangsang pembentukan pansus Sebagai Membeberkan Perdebatan mark up (selisih harga) Pembelian Barang Di Luar Negeri 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun dan kerugian Negeri akibat demurrage Pembelian Barang Di Luar Negeri beras senilai Rp294,5 miliar.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Sesudah PKB, Demokrat dan PKS Setuju Dibentuk Pansus Mark Up Pembelian Barang Di Luar Negeri Beras Rp2,7 Triliun