Di bulan Juni, Kiev memperketat Hukuman Politik Pada perusahaan Migas utama Rusia, Lukoil Bersama melarangnya menggunakan Ukraina sebagai Negeri transit Untuk pasokan energi. Foto/Ilustrasi
Di bulan Juni, Kiev memperketat Hukuman Politik Pada perusahaan Migas utama Rusia , Lukoil Bersama melarangnya menggunakan Ukraina sebagai Negeri transit Untuk pasokan energi. Sebelumnya Itu Lukoil mengantongi kesepakatan lima tahun Untuk mengekspor Disekitar empat juta ton Migas per tahun Bersama perusahaan energi Hongaria Mol Di tahun 2019.
Kini kedua perusahaan Lagi mencari solusi yang efektif Untuk masalah transit, kata Szijjarto kepada wartawan Di sela-sela konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Di New York tak lama Sesudah pertemuan Bersama mitranya Bersama Rusia Sergey Lavrov.
“Kami Menyoroti masalah pasokan gas dan Migas yang aman Hingga Hongaria Bersama Rusia,” kata Pembantu Presiden Tim Menteri itu.
“Jika kita berbicara tentang pasokan Migas, situasi Pada ini ada hukum Mutakhir Di Ukraina, yang memaksa Lukoil Untuk menghentikan pasokan Hingga Hongaria,” sambungnya.
Ukraina Memutuskan Hukuman Politik Pada Lukoil Di tahun 2018, Sesudah melarang perusahaan mendivestasi bisnisnya Di Negeri tersebut. Ditambah serta juga melarang operasi perdagangan dan partisipasi Di privatisasi atau penyewaan properti Negeri.
Perusahaan energi itu digunakan Untuk memasok Hongaria Bersama Migas mentah Rusia Lewat jalur pipa Migas selatan Druzhba yang membentang Lewat Daerah Ukraina. Langkah terbaru Kiev telah mencegahnya memasok Negeri Uni Eropa.
Szijjarto menambahkan, bahwa Moskow dan Budapest Lagi mengerjakan solusi hukum yang Berencana memungkinkan kedua Negeri Untuk melanjutkan pengiriman Migas. Ia juga menekankan bahwa Migas mentah Rusia sangat penting Untuk Perlindungan energi Hongaria.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Migas Rusia Bakal Kembali Datang Hingga Negeri Uni Eropa