Jakarta –
Ile-de-Brehat atau Pulau Brehat Ke Perancis kini menerapkan kuota Sebagai wisatawan yang berkunjung. Itu sebagai langkah Sebagai Mengharapkan kelebihan jumlah turis atau overtourism.
Pemerintah setempat khawatir jika jumlah wisatawan yang terlalu banyak bisa mengganggu warga lokal. Pulau kecil yang hanya berukuran kurang lebih 3,5 kilometer persegi itu hanya ditempati Didalam sekiranya 400-an penduduk.
Mengutip Untuk The Guardian, Kamis (25/7/2024) mulai Untuk 23 Juli hingga 23 Agustus 2024 mendatang hanya diperbolehkan 4.700 wisatawan. Kuota turis itu berlaku mulai pukul 08.00 hingga 14.30 waktu setempat.
Selain menerapkan kuota Untuk wisatawan, ada pula Pajak Lainnya turis, biaya masuk, skema waktu berkunjung atau reservasi, dan sosialisasi tentang pembatasan wisata itu. Pemerintah juga memberlakukan pembatasan jumlah wisatawan itu kepada perusahaan feri yang menyediakan jasa penyeberangan.
Pulau Brehat menerapkan pembatasan wisatawan Dari tahun lalu. Tetapi, Ke 2023, kuota lebih banyak, yakni 5.500 orang per hari.
Keputusan itu menuai pro dan kontra. Pelaku usaha wisata Ke pulau itu, mulai Untuk perusahaan feri, hotel, restoran, dan yang lainnya, mengemukakan kekhawatiran Didalam pembatasan tersebut.
“Pembatasan wisatawan Ke tahun lalu telah menurunkan wisatawan hingga 20 persen Untuk periode yang sama Untuk tahun Sebelumnya Itu,” kata Direktur Pelaksana Perusahaan Feri yang melayani Pulau Brehat, Anne-Lise Corlouer.
Tetapi, Wali Kota Pulau Brehat Olivier Carre mengatakan Didalam penerapan kuota wisatawan tidak Berencana mempengaruhi pendapatan mereka secara signifikan. Dia bersikukuh langkah itu ditempuh Untuk kenyamanan penduduk maupun wisatawan sendiri.
“Begitu wisatawan yang berkunjung melebihi angka tersebut itu tidak Berencana baik, tidak Berencana ada tempat Untuk orang Sebagai parkir Ke pelabuhan feri Ke Ploubzlanec, tidak cukup Sofa Ke kapal, semua restoran Ke pulau penuh, sepeda sewaan habis, dan jalur sepeda pun sesak,” kata dia.
“Kami sebenarnya tidak Berusaha menghentikan kedatangan wisatawan, langkah ini juga Sebagai membuat mereka merasa senang Di berkunjung Ke sini,” kata Carre.
Carre pun menjelaskan Ke balik pembatasan wisatawan ini bukan hanya mementingkan penduduk saja, tapi juga Menyediakan Pelatihan kepada Kandidat wisatawan yang ingin berkunjung Sebagai menerapkan sistem reservasi. Berikutnya, ia dan pihaknya Berencana selalu meninjau dampak yang terjadi Untuk pembatasan ini setiap tahunnya.
“Yang terpenting adalah orang-orang (wisatawan) mengetahui jika ingin berkunjung, Sebelumnya Itu harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Dan kita juga terus mencari jalan Ditengah yang baik Sebagai semua pihak, juga kita Berencana selalu meninjau dampak Keputusan itu Ke setiap tahunnya,” ujar dia.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Antisipasi Overtourism, Pulau Ini Terapkan Kuota Wisatawan