Jakarta –
Pejabat Tingginegara Keadaan RI Budi Gunadi Sadikin kembali menyinggung minimnya jumlah Praktisi Medis spesialis Di Indonesia. Hal ini juga dilatarbelakangi distribusi Praktisi Medis yang belum merata Hingga seluruh pelosok Indonesia, terutama Daerah terpencil.
“Masalah kita adalah kekurangan jumlah, distribusi nggak sama. Ini saya lihat mesti diberesin. Tapi, banyak argumen yang ‘pak kita jumlahnya cukup’, tidak,” beber Menkes Di Diskusi kerja Bersama Komisi IX Wakil Rakyat RI, Rabu (3/7/2024).
“Kita ada hitung-hitungannya, tidak. WHO bilang tidak. Hanya segelintir orang yang bilang cukup. Aku garuk-garuk kepala, Bersama mana dasarnya cukup itu,” lanjutnya.
Menurut Menkes, Bersama angka statistik yang ada jumlah Praktisi Medis spesialis Di Indonesia masih jauh Bersama kata cukup. Ia menekankan kemungkinan butuh waktu 10 tahun Untuk memenuhi kekurangan Praktisi Medis spesialis tersebut, bila masih mengacu regulasi Sebelumnya.
“Minimal 10 tahun kalau kita berhasil mendidik dan semuanya lulus ya. Ini belum menghitung yang berhenti atau wafat,” terang dia.
Di Itu, konsentrasi distribusi Praktisi Medis spesialis Di Indonesia juga disebut Menkes masih sangat buruk. Pada ini, konsentrasi persebaran Praktisi Medis lebih banyak Di Pulau Jawa.
“Sebab itu, kita nanti Bersama hospital based ini ada mekanisme perekrutan mahasiswa yang ingin kita perbaiki,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Butuh 10 Tahun Penuhi Kebutuhan Praktisi Medis Spesialis Di RI