Gen Z disebut-sebut Memiliki mental yang kurang kuat Ke dunia kerja. Hal ini bermula Didalam banyaknya keluhan yang menyebut Gen Z kerap berpindah tempat kerja. Foto/Dimas Andhika Fikri
Persoalan tersebut rupanya Menyaksikan perhatian khusus Didalam Direktur Utama Pusat Kesejaganan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Dr.dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ. Menurutnya ada sejumlah faktor yang menyebabkan Gen Z lebih sensitif Didalam Topik-Topik Kesejaganan mental .
Justru, bila menilik lebih jauh, justru Gen Z lah yang paling gencar menyuarakan pola kerja seimbang yang lebih dikenal Didalam istilah work life balance.
“Ke dasarnya Gen Z itu adalah digital natives atau generasi yang tumbuh Ke era digital,” kata dr Nova Untuk Peristiwa Sound Healing Ke Gedung Sapta Pesona, Kementerian Perjalanan Di Luarnegeri dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Rabu (24/7/2024).
“Dampak negatifnya, mereka sering kali sulit membedakan realita Didalam dunia virtual,” lanjutnya.
Kendati demikian, dr Nova menjelaskan bahwa perilaku Gen Z ini justru Memiliki banyak dampak positif dibandingkan generasi-generasi Sebelumnya.
Ke mana mereka lebih aware Didalam pentingnya Kesejaganan mental yang Di ini masih Dikatakan tabu Didalam banyak orang. Ke Di Itu, Gen Z juga Memiliki cara berpikir yang lebih tajam meski terkadang cenderung berlebihan dan tidak sesuai Didalam Kepuasan dan situasi.
“Mereka itu generasi yang paling aware tentang pentingnya metal health. Mereka mau seeking help. Yang terpenting tidak terjadi self diagnosis saja itu yang selalu kita selalu imbau,” jelasnya.
“Jangan menstigmakan diri sendiri Lantaran belum tentu itu benar. Tapi aware tentang mental health its good,” tandasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Gen Z Lebih Rentan Kena Mental Ke Dunia Kerja, Praktisi Medis Jiwa Ungkap Penyebabnya