Indeks Harga Saham Gabungan Berpeluang menguat Di sepanjang perdagangan. FOTO/dok. SINDOnews
Pengamat Pasar Saham sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, Di perdagangan Sebelumnya Itu penguatan IHSG berlanjut Di ditopang Di saham-saham big caps secara kompak (tidak terfokus Di grup-grup tertentu saja) dan terjadi net buy Foreign sebesar 270 miliar.
“Penguatan IHSG menembus level 7.000 mengkonfirmasi pola falling wedge dan juga menegaskan bahwa IHSG masih bergerak Untuk Gaya sideways Sebelum bulan Mei 2022,” tulis William Untuk analisisnya, Selasa (2/7/2024).
Menurut dia, sampai Di perdagangan kemarin, belum ada indikasi kemungkinan terjadinya koreksi Untuk waktu Didekat. Sedangkan sentimen eksternal yaitu debat capres Amerika, Memperoleh peran Untuk pergerakan USD dan potensi arah Aturan Banksentral Di Berusaha Mengatasi volatilitas pergerakan Nilai Mata Uang.
Sebelumnya Itu, IHSG ditutup menguat sebesar 76.04 Skor (+1.08 persen) Di 7139.62 Di perdagangan hari Senin 1 Juli 2024. Sebanyak 321 saham menguat, 233 saham menurun, dan 241 saham tidak Merasakan perubahan harga Di perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 14.1T (all market).
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal.
ASII, buy, support 4450, resistance 4800.
Pergerakan harga membentuk pola symmetrical triangle Di neckline Di 4450 (sudah terkonfirmasi).
SMGR, buy, support 3420, resistance 4150.
Pergerakan harga membentuk pola double bottom Di neckline Di 4150 (belum terkonfirmasi).
AKRA, buy, support 1530, resistance 1700.
Pergerakan harga membentuk pola falling wedge Di neckline Di 1630 (belum terkonfirmasi).
TINS, buy, support 890, resistance 1000.
Penguatan Di potensi pengujian resistance Di 1000.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: IHSG Diramal Sentuh Level 7.200, Belum Ada Indikasi Koreksi