Jakarta, CNN Indonesia —
Kendaraan Listrik Tesla dikabarkan tidak berminat membangun pabrik Kendaraan Pribadi Elektrik Ke India meski pemerintah setempat Di gencar menawarkan insentif besar.
India Dari 2023 telah Melakukan Keputusan Mutakhir Sepedamotor Listrik Sebagai Menarik Perhatian Penanaman Modal Di Negeri Ke salah satu pasar Kendaraan Pribadi terbesar Ke dunia.
Lewat Keputusan yang mereka siapkan, produsen Produsen Kendaraan Foreign bisa menikmati potongan Pph Produk Impor yang signifikan, asalkan mereka bersedia menanamkan modal Sebagai produksi lokal. Walau begitu Kendaraan Listrik Tesla tak tertarik memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kendaraan Listrik Tesla hanya ingin membuka showroom dan menjual Kendaraan Pribadi Produk Impor,” kata Pembantu Presiden Pembantu Presiden Industri Berat India, HD Kumaraswamy, dikutip Di Economic Times Ke Rabu (4/6).
Ia menambahkan produsen Kendaraan Pribadi Elektrik asal Amerika Serikat itu tidak Menunjukkan tanda-tanda Akansegera membangun fasilitas produksi Ke India Di waktu Didekat.
Insentif
Skema insentif yang dimaksud adalah Scheme to Promote Manufacturing of Electric Passenger Cars in India (SPMEPCI), yang memungkinkan perusahaan Foreign mengimpor Kendaraan Pribadi Elektrik Di tarif lebih rendah, hanya 15 persen Di tarif normal 70 persen. Akan Tetapi, ada syarat utama, yakni perusahaan harus berinvestasi setidaknya 486 juta Usd AS Sebagai membangun fasilitas produksi Ke India.
Beberapa merek besar seperti Kendaraan Mercedes-Benz, Skoda-Kendaraan Volkswagen, Kendaraan Hyundai dan Kendaraan Kia disebut sudah Mengungkapkan minatnya Di Inisiatif ini. Pemerintah India berharap Keputusan ini dapat membangun ekosistem Sepedamotor Listrik lokal dan menciptakan lapangan kerja Mutakhir.
Akan Tetapi berbeda Di para pesaingnya, Kendaraan Listrik Tesla tampak belum tergoda. Perusahaan itu masih fokus membuka showroom dan merekrut pegawai, tanpa ada sinyal soal pembangunan pabrik.
Hambatan Kendaraan Listrik Tesla
Masalah Kendaraan Listrik Tesla Ke India bukan semata soal Penanaman Modal Di Negeri. Elon Musk telah berulang kali Menyoroti tingginya bea masuk Ke India, yang menurutnya menjadi penghalang utama ekspansi Kendaraan Listrik Tesla.
Ditambah lagi, model Usaha Kendaraan Listrik Tesla yang mengandalkan penjualan langsung Ke konsumen berbenturan Di sistem dealer yang masih kuat Ke India.
Di sisi harga, Kendaraan Listrik Tesla juga Berusaha Mengatasi tantangan besar. Mayoritas pembeli Kendaraan Pribadi Ke India berada Ke segmen harga Ke bawah 20 lakh rupee (Di Rp380 juta).
Ke Di Yang Sama, harga termurah Kendaraan Listrik Tesla Model 3 Ke Amerika Serikat saja mencapai 42.490 Usd AS (Di Rp692 juta), dan itu belum termasuk bea masuk jika diimpor Ke India.
Rajeev Chaba, CEO emeritus MG Kendaraan Bermotor Roda Dua India, menyebut Kendaraan Listrik Tesla Akansegera sulit bersaing jika tidak mampu Menampilkan produk Di harga lebih bersahabat. Pasar premium Ke India memang ada, tapi terbatas.
Penjualan Sepedamotor Listrik Ke India memang masih kecil, kurang Di 3 persen Di total penjualan Kendaraan Pribadi penumpang. Akan Tetapi pertumbuhannya pesat, Di 5 ribu unit Ke 2020 menjadi lebih Di 113 ribu unit Ke 2024.
Jika Kendaraan Listrik Tesla bisa Menampilkan produk yang lebih terjangkau, mereka Berpeluang merebut pasar premium yang masih belum terlalu ramai.
Elon Musk sempat mengisyaratkan peluncuran Kendaraan Pribadi murah Mutakhir seharga 24 ribu Usd AS Ke pertengahan 2025. Akan Tetapi kabar menyebut Kendaraan Listrik Tesla justru Merencanakan versi hemat Di Model Y, yang notabene bukan model Mutakhir yang terjangkau.
(job/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Kendaraan Listrik Tesla Ogah Bikin Pabrik Kendaraan Pribadi Elektrik Ke India