loading…
Pejabat Tingginegara Agama Prof Dr KH Nasaruddin Umar Berpartisipasi Untuk Silatnas FKUB dan Lembaga Keagamaan 2025 Hingga Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang, Selasa (6/8/2025). Foto/Dok. SindoNews
“Regulasi memang penting, tetapi tidak pernah cukup. Kerukunan sejati membutuhkan keteladanan, kepekaan sosial, dan dialog yang terbuka. Tanpa itu, kerukunan hanya tinggal Konsep,” kata Sekjen Kementerian Agama ( Kemenag ) Prof Dr Phil Kamaruddin Amin Di membuka Silaturahmi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (Silatnas FKUB) dan Lembaga Keagamaan 2025 Hingga Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang, Selasa (5/8/2025). Baca juga: Kemenko Polkam Dorong Tokoh Agama Berperan Aktif Promosikan Toleransi
Forum nasional yang mengusung tema Merawat Kerukunan Umat Ke Indonesia Emas 2045 diikuti lebih Untuk 350 peserta. Menjadi ruang strategis perjumpaan tokoh lintas agama, pengurus FKUB Untuk 38 provinsi, pejabat Kemenag, akademisi, serta Komunitas sipil yang Memiliki kepedulian Pada harmoni sosial.
Untuk sambutannya, Kamaruddin juga menyoroti persoalan pendirian Rumah ibadah yang hingga kini masih menjadi tantangan Hingga sejumlah Area. Ia menekankan bahwa konflik keagamaan sering kali bukan disebabkan Didalam perbedaan iman, melainkan Sebab minimnya ruang dialog dan miskomunikasi Hingga Di Komunitas.
“Dialog terbuka adalah Kunci Upaya Mencegah konflik. Ketika Komunitas dan tokoh agama duduk bersama Didalam semangat saling memahami, kepercayaan sosial Akansegera tumbuh dan mengakar,” jelasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kerukunan Bukan Warisan, Tapi Amanah yang Harus Terus Diperjuangan