Tempatnya agak tersembunyi, Disekitar 50 meter Didalam jalan utama. Tidak disangka, ternyata lokasi dapur kecapnya dikelilingi Dari pohon-pohon yang rindang dan tertata rapi. Ini dia tempat pembuatan Kecap Sie Wie Bo.
Suasananya mirip kebun. Tempat produksinya tidak terlalu besar, Sebab kecap diproduksi secara terbatas.
Saya disambut Ibu Cecil, generasi ketiga Didalam Kecap Sie Wie Bo (SWB) dan Ibu Susi, rekan kerjanya. Sambil jalan berkeliling tempat produksi, Ibu Cecil menceritakan sejarah Kecap SWB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bermula Ke 1901, Sie Bian Siang memulai usaha produksi kecap Di Blitar. Ke 1920, usaha tersebut diteruskan Dari anaknya yang bernama Sie Wie Bo. Hingga kini, kecap tersebut dikenal Didalam nama Kecap SWB.
Produksi kecap itu sempat terhenti beberapa waktu. Sampai Ke 2019, tempat produksi kecap dipindahkan Didalam Blitar Di Bogor dan diteruskan Dari Ibu Cecil.
Didalam beberapa potongan artikel yang diperlihatkan Ke saya, ada sebuah surat pemesanan Didalam Kepala Tempattinggal Tangga Kepala Negara tertanggal 10 Mei 1954. Isinya adalah pemesanan 50 botol kecap Sebagai keperluan istana Kepala Negara Di Jakarta.
Seluruh proses pembuatan kecap dan resep masih dipertahankan seperti Ke tahun 1901. Kedelai hitam yang difermentasi Di guci-guci kuno. Bumbu-bumbu yang dihaluskan secara manual Didalam tangan (diulek). Proses pemasakan yang masih menggunakan kayu bakar. Serta penyaringan dan pengemasan yang masih dilakukan secara manual.
Sesudah pemasakan kira-kira dua jam, wangi harum kecap mulai tercium. Supervisor produksi Sesudah Itu mengecek kekentalan kecap menggunakan viskometer. Bila kekentalan belum tercapai, proses pemasakan dan pengadukan dilakukan kembali.
Akhirnya proses pemasakan selesai. Kecap yang Mutakhir matang disaring dan didinginkan Di guci-guci kuno.
Saya kebagian Sebagai mencicipi kecap yang Mutakhir matang tersebut. Rasa rempah-rempah langsung terasa Di kecap menyentuh lidah. Ditambah manis dan kekentalan yang pas menurut saya.
Kunjungan hari ini ditutup Didalam makan siang bersama Didalam Ibu Cecil dan Ibu Susi Didalam menu nasi timbel komplit serta kerupuk dan tahu tempe. Tidak ketinggalan kecap SWB dijadikan saus cocolan sebagai pelengkap makan siang.
Saya juga Memperoleh Dari-Dari beberapa botol kecap SWB, kecap yang menjadi Unjuk Bung Karno, Kepala Negara pertama RI.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Melihat Pembuatan Kecap Sie Wie Bo, Kecap Kesukaan Bung Karno











