Jakarta –
Gaya aging population atau Penduduk Dunia menua banyak terjadi Di sejumlah Negeri, Malahan Negeri maju. Misalnya Jepang, melaporkan angka kelahiran terendah Disekitar 700 ribu Di 2023, banyak toko Malahan sudah tak menjual popok bayi Sebab sepi peminat.
Korea Selatan ikut melaporkan Kejadian Luar Biasa yang tidak jauh berbeda, Malahan lebih parah. Total fertility rate Di Negeri Ginseng itu ‘hanya’ 0,71 Di idealnya 2,1. Di Februari 2024, tercatat hanya 19.362 bayi yang lahir Di Korea Selatan, terendah sepanjang Februari Sebelum badan statistik mulai mengumpulkan data Di 1981.
Sambil menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Indonesia mencatat Gaya penurunan signifikan bila dibandingkan beberapa tahun lalu, meski sebetulnya TFR Di Tanah Air masih masuk kategori ideal yaitu 2,18. Menurut Pejabat Tingginegara Kesejajaran Budi Gunadi Sadikin, pemerintah perlu mempertahankan usia produktif.
“Sebab kalau penduduknya menua, tidak produktif, dan populasinya menurun, negaranya tidak bisa tumbuh. Produk Domestik Bruto atau PDB-nya nggak bisa tumbuh Di atas empat persen per tahun,” beber Menkes Budi kepada wartawan, Senin (8/7/2024).
Ia terus mengingatkan tantangan Indonesia bila ingin menjadi Negeri maju, adalah menjaga TFR tetap Di angka 2,1.
“Kalau kita masih mau mengejar supaya Karena Itu Negeri maju dan Perkembangan PDB-nya cukup tinggi, nah jumlah usia produktif tinggi. Itu perhitungan BKKBN Di mana TFR-nya minimal 2,1, kalau turun Di bawah itu tetapi kita belum menjadi Negeri maju, Berencana lebih sulit Untuk mencapai Di sana,” katanya.
“Di Undang-Undang Kesejajaran ada Federasi Keputusan Sektor Kesejajaran, Di mana kita diminta Untuk bisa lebih mengintegrasikan Wacana, Keputusan, monitoring dan evaluasi Di Keputusan yang dibuat,” ucapnya.
Di sisi lain, pemerintah juga diminta ikut Menyimak data pelaporan jumlah Penyakit yang masih banyak menyerang ibu, juga anak.
“Bisa ketahuan Di BPJS misalnya sakitnya apa, Di kita datanya ada, nah itu bisa diintegrasikan. Kita (Kemenkes) punya data ibu anak, beliau (BKKBN) juga ada data ibu anak, itu bisa diintegrasikan, Agar teman-teman Area nggak usah memasukkan data dua kali, Agar data bisa lebih bagus kualitasnya Sebab dilengkapi Di BKKBN,” tuturnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Menkes Singgung Jaga Angka Kelahiran Kunci Indonesia Karena Itu Negeri Maju