Ngawur! Turis Wanita Renang Telanjang Dada Di Air Mancur Bersejarah

Turis wanita bertindak tak senonoh Di Berendam Di area air mancur bersejarah Di Firenze, Italia. Yang terparah adalah ia Berendam Di telanjang dada.

Melansir Independent.co.uk, Kamis (1/8/2024), seorang turis membuat heboh Sesudah menanggalkan pakaiannya Untuk Berendam Di Di air mancur abad Ke-15 Di Piazza Santo Spirito, Firenze.

Turis itu Berendam Di malam hari Di hanya bermodalkan celana Di hitam. Di pede ia Berendam sambil bercanda Di temannya. Ia Malahan menggoda yang lain Untuk ikut Berendam.

Beruntung, tak ada satu pun yang tergoda Di Unjuk Rasa konyolnya.

Klip singkat itu diunggah Di sebuah akun Instagram Di Sabtu (27/7/2024). Video itu viral dan telah ditonton sebanyak 486 ribu kali Di Kamis (1/8/2024).

Sontak hal itu pun mengundang kegeraman dan rasa jijik Di para warga lokal.

“Ini memalukan dan tidak sopan. Sebagai orang Amerika yang telah berkali-kali Melakukan Kunjungan Ke Florence, saya sangat terkejut Di hal ini. Gadis ini seharusnya dikurung Di penjara Untuk mengajarinya bagaimana berperilaku!” tulis salah satu warganet.

Tak cuma marah, banyak warga pun heran Lantaran turis itu Di pede Berendam Di air yang Disorot kotor.

“Bagus, Di air mancur itu kamu hanya mencuci gelandangan dan anjing,” sindir warganet.

“Apakah enak Berendam Di Di tai merpati???” tambah yang lain.

Di sisi lain, ada warganet yang Mengkritik sikap turis yang kerap melakukan hal semena-mena Di berkunjung Ke suatu destinasi.

“Tapi kenapa ya ketika turis datang Ke Tempattinggal kita mereka melakukan apa yang mereka inginkan dan ketika kita pergi Ke Bangsa mereka kita harus melakukan apa yang mereka katakan, aneh banget,” keluh yang lain.

Insiden itu bukan kali pertama yang dilakukan turis Di Firenze. Di bulan Juli, ada juga Unjuk Rasa tak senonoh Di turis mabuk yang memperagakan gaya erotis Ke patung Bacchus. Patung yang menggambarkan dewa anggur, kesenangan dan kesuburan itu dilecehkan Di turis perempuan yang akhirnya Memperoleh larangan berkunjung seumur hidup Ke kota itu.

Menurut Pemimpin Negara Confcultura (asosiasi yang mempromosikan warisan Kearifan Lokal Global Italia), Patrizia Asproni, bahwa hal-hal tidak senonoh dan kebiadaban yang berulang terjadi itu Lantaran banyaknya orang yang merasa berhak melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa hukuman.

Ia menyarankan Untuk Lokasi tersebut menerapkan ketertiban seperti Singapura yang melibatkan pemeriksaan ketat, denda besar, hingga tidak ada toleransi Di pelanggar.