Peristiwa Pidana mark up Produk Impor beras Bapanas-Perum Bulog dinilai mencoreng prestasi Kepala Negara Jokowi. Foto/SINDOnews
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Studi Kedaulatan Rakyat Rakyat (SDR) Hari Purwanto Pada membeberkan fakta terbaru Di permainan Peristiwa Pidana mark up Produk Impor beras. SDR telah melaporkan Peristiwa Pidana mark up Produk Impor beras Bapanas-Bulog Gate 2024 ini Hingga Komisi Pemberantasan Kejahatan Keuangan (KPK).
“Bahwa berdasarkan data yang kami temukan diperoleh informasi rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)Sebagai beras seharga USD 660/ton cost, insurance, and freight (CIF),” kata Hari Purwanto, Minggu (14/7/2024).
Hari Purwanto melanjutkan, Bulog juga mengimpor beras Di harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia. Hal ini, kata Hari Purwanto, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Di Maret 2024.
“Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat Di Maret 2024, Indonesia sudah mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai USD371,60 juta. Berarti Bulog mengimpor beras Di harga rata-rata USD 655/MT CIF Indonesia,” papar Hari Purwanto.
Hari Purwanto menambahkan, kebohongan Bulog Lebih terkuak lantaran realisasi harga Di Kemenangan tender lainnya jauh lebih tinggi daripada penawaran perusahaan asal Vietnam Tan Long Group yang hanya USD538 per ton.
Tan Long Group menyebut salah satu anggotanya yakni LOC TROI berhasil memenangkan tender Bulog 100.000 ton beras lantaran mengajukan harga lebih rendah USD15/ton Di yang mereka tawarkan. Harga ini jauh lebih rendah Di yang ditawarkan Tan Long group sebesar USD538/ton.
Tetapi Untuk data yang dimiliki Bulog atau joint stock realisasi harga Di Kemenangan tender yakni LOC TROI sebesar USD604/ton. Padahal berkaca klaim Di Tan Long Group maka LOC Troi seharusnya hanya mengajukan harga penawaran hanya sebesar USD523/ton Free on Board (FOB).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Peristiwa Pidana Bapanas-Bulog Gate 2024 Coreng Prestasi Kepala Negara Jokowi