loading…
KTT BRICS Di-17 yang Berencana digelar Ke 6–7 Juli 2025 Ke Rio de Janeiro, Brasil Berencana Merundingkan Permasalahan strategis Yang Berhubungan Di pasokan dan Perdagangan Keluar Negeri elemen tanah jarang. FOTO/iemed.org
Sebagai pertama kalinya Sebelum perluasan keanggotaan, sepuluh Bangsa anggota BRICS bersama 14 Bangsa mitra Berencana duduk bersama Untuk forum multilateral ini. Fokus utama adalah memperkuat kerja sama perdagangan, memperluas penggunaan Kurs Matauang lokal Untuk transaksi, serta Merundingkan Aturan Perdagangan Keluar Negeri REE yang kini menjadi Permasalahan sensitif.
REE merupakan komponen penting Untuk industri Keahlian tinggi, termasuk Kendaraan Listrik, Telepon Genggam pintar, dan sistem Lini Pertahanan. China, sebagai anggota BRICS, Di ini menguasai 70 persen pasokan Internasional dan hampir 90 persen kapasitas pemrosesan serta pemurnian tanah jarang Ke dunia.
Beijing memperketat kontrol atas sektor ini Di memberlakukan pembatasan Perdagangan Keluar Negeri magnet tanah jarang Ke 4 April 2025. Langkah tersebut dinilai sebagai respons atas Aturan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat Ke bawah pemerintahan Sebelumnya.
Baca Juga: BRICS Bertekad Gulingkan Kurs Matauang Amerika AS Di Kurs Matauang Mutakhir, Nyata atau Sekadar Ilusi?
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pertempuran Dagang Memanas, BRICS Bakal Susun Ulang Aturan Perdagangan Keluar Negeri Tanah Jarang Ke KTT 2025