Jakarta, CNN Indonesia —
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) Di berbagai Area Ke Jabodetabek disebut bakal Mengadakan Aksi Penolakan unjuk rasa Ke Di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, Ke Rabu 17 September 2025. Mereka Akansegera kembali menyuarakan aspirasi, termasuk Permintaan Mutakhir mengenai kematian rekan sesama ojol yang dilindas aparat menggunakan kendaraan taktis.
Aksi Penolakan diinisiasi salah satu asosiasi ojol, yaitu Garda Indonesia, Bersama menyebut estimasi massa yang Akansegera terlibat Di Aksi Penolakan itu mencapai 5 ribu orang.
“Target massa hadir 5 ribu ojol,” kata Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono Melewati pesan singkat belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan seruan Bagi mengusut Peristiwa Pidana kematian Affan menjadi Permintaan Mutakhir yang diminta Bersama pihaknya.Mereka ingin Perkara Hukum itu diusut secara tuntas dan transparan.
“Permintaan terbaru adalah penuntasan Perkara Hukum gugurnya Affa Kurniawan hingga tuntas dan keluarga almarhum Memperoleh keadilan,” ucap Igun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui,Affan, seorang pengemudi ojol dilindas menggunakan kendaraan taktis Di Aksi Penolakan unjuk rasa pecah Ke Kamis (28/8) malam. Affan akhirnya tewas. Ia disebut bukan Dibagian Di Aksi Penolakan massa, tetapi Lagi bekerja mengantar pesanan.
Insiden Affan ini telah memicu gelombang Protes yang lebih ganas dan meluas Ke berbagai Area Indonesia.
Salah satu polisi yang berada Ke rantis pelindas Affan, Danyon A Resimen 4 Korbrimob Polri Kompol Cosmas Kaju Gae, telah dipecat Bersama tidak hormat Melewati Majelis Sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) Polri.
Enam orang lain yang ada Ke rantis, yaitu Aipda MR, Bribka R, Briptu DS, Bripda M, Baraka Y dan Baraka JEB disebut statusnya sebagai saksi. Khusus Bribka R, sopir rantis, Akansegera menjalani sidang etik hari ini.
Peristiwa Pidana ini juga dinilai Memperoleh unsur tindak pidana Supaya berkas Perkara Hukum dilimpahkan Ke Bareskrim Polri.
Sambil Itu Kepala Negara Prabowo Subianto Ke Minggu (7/9) telah Berkata sikap Yang Terkait Bersama Peristiwa Pidana tersebut Bersama mengatakan investigasi insiden Affan masuk akal dilakukan.
Apa yang disampaikan Prabowo sekaligus menjawab rangkuman Permintaan 17+8 Di sejumlah pihak berdasarkan gelombang Protes akhir Agustus lalu hingga awal September ini, Ke mana Ke dalamnya terdapat Nilai mengenai Peristiwa Pidana Affan.
Igun menambahkan pihaknya juga Akansegera menuntut agar pemerintah membuat Aturan yang isinya menurunkan potongan tarif Gadget Lunak menjadi 10 persen. Igun menekankan massa ojol Akansegera terus berunjuk rasa sampai Permintaan mereka dikabulkan.
“Sampai Permintaan utama Potongan Gadget Lunak 10 persen dikabulkan, maka kami Akansegera tetap Aksi Penolakan tanpa henti. Menhub harus merevisi potongan biaya Gadget Lunak Di 15 persen menjadi 10 persen,” tukas Igun.
(ryh/mik)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Ribuan Ojol Bakal Geruduk Dewan Perwakilan Rakyat, Ini Tuntutannya