Jakarta, CNN Indonesia —
Anton Jimmy, Direktur Pemasaran Toyota Astra Kendaraan Bermotor Roda Dua (TAM), Mengungkapkan perlu campur tangan pemerintah Sebelumnya Keputusan asuransi wajib Bagi pemilik kendaraan bermotor diterapkan.
Hal ini dirasa perlu Bagi mencegah harga paket asuransi tak Bersaing dan ujungnya memberatkan Komunitas.
“Tapi yang pasti jangan membebani Komunitas, (misal) harga terlalu tinggi. Mungkin Saja perlu support juga baik Untuk pemerintah atau insurance company agar memberi harga Bersaing atau affordable,” ucap Anton ditemui Di GIIAS 2024, ICE BSD, Rabu (17/7).
Kendati demikian, ia mendukung penuh Wacana tersebut, seperti yang diungkap Sebelumnya Bersama Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono
“Saya rasa positif Sebab tapi tipe asuransi pihak ketiga. Sebab awareness konsumen soal asuransi kurang tinggi, nanti kalau sudah kejadian kecelakaan dan sebagainya, Mutakhir mereka nyari,” ucap Anton.
Ogi Sebelumnya bilang seluruh kendaraan bermotor Di Indonesia wajib ikut asuransi third party liability (TPL) mulai Januari 2025.
TPL merupakan produk asuransi yang menjamin ganti rugi Di pihak ketiga yang secara langsung disebabkan Bersama kendaraan bermotor yang dipertanggungkan, sebagai akibat risiko yang dijamin Di Untuk polis.
Lebih Jelas, Anton menilai jenis asuransi seperti ini seharusnya tidak memberatkan Untuk sisi harga, sebab kategorinya berbeda Untuk asuransi Di umumnya.
“Kalau harga Bagi pihak ketiga saya rasa gak terlalu tinggi, beda Bersama (asuransi) all risk. Karena Itu harusnya bisa dibicarakan dihitung, makanya Mungkin Saja butuh support,” kata Anton.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Toyota Bicara Kendaraan Pribadi Wajib Asuransi 2025: Perlu Dukungan Pemerintah