Mataram –
Beberapa Negeri Mengintroduksi travel warning Ke Indonesia seperti Amerika Serikat, Sri Lanka, Australia, Singapura, China, Malaysia, Prancis, Jepang, Filipina sampai Inggris dan Kanada.
Akan Tetapi travel warning ini disebut hal yang biasa dikeluarkan Dari pemerintah suatu Negeri Untuk Kemakmuran seperti ini. Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan peringatan itu sebagai bentuk kehati-hatian warga Negeri Asing (WNA) yang Akansegera Berwisata Ke suatu Lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alarm itu dikeluarkan buntut Protes Protes Di beberapa Lokasi yang berujung ricuh hingga pembakaran dan perusakan fasilitas umum Di berbagai Lokasi.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menjawab soal travel warning ini. Dia mengatakan travel warning merupakan hal biasa Untuk Kemakmuran seperti ini. Peringatan itu sebagai bentuk kehati-hatian warga Negeri Asing (WNA) yang Akansegera Berwisata Ke suatu Lokasi.
“Beda halnya kalau pemerintah Mengintroduksi status travel ban atau pelarangan perjalanan. Kalau travel ban pelarangan itu Terbaru berbahaya. Tapi kalau travel warning itu cuma cukup hati-hati. Itu sama artinya kalau anak istri kita keluar Untuk Rumah, kita bilang ‘hati-hati ya, Nak’,” ungkap Iqbal seperti dilansir Untuk detikBali.
Status travel warning ini, Iqbal melanjutkan, sama sekali tidak mengganggu kunjungan wisatawan dan masuknya investor Ke NTB. Sebagai memastikannya, Iqbal telah Menyambut telepon Untuk sejumlah investor yang telah dan Akansegera masuk Ke NTB.
Menurut dia, pembakaran kantor DPRD NTB Di Jalan Udayana, Kota Mataram, Dari massa Unjuk Rasa tidak mengurungkan niat para investor Sebagai berinvestasi Di Bumi Gora.
“Saya dapat telepon Untuk teman-teman investor yang sudah masuk maupun Akansegera masuk Ke NTB. Saya kirimin aja video bule-bule Di Mataram masih jalan santai. Ini Sebagai Menyediakan gambaran Ke dunia internasional bahwa Kemakmuran aman terkendali,” ungkap Mantan Duta Besar Indonesia Sebagai Turki itu.
Dia menjelaskan status peringatan itu Untuk Kemakmuran seperti ini dibagi Untuk tiga kategori. Ada travel alert (pemberitahuan), travel warning (peringatan), serta travel ban (pelarangan). Sebagai status travel warning, jelas dia, wisatawan hanya dimintai tetap berhati-hati.
“Mereka yang berkunjung asuransinya tetap dibayar, jika terjadi ada apa-apa begitu. Kalau travel ban, orang perjalanan keluar Lokasi dan kalau ada apa-apa, asuransi tak dibayar,” bebernya.
Status travel warning Disorot Iqbal tidak terlalu berpengaruh Di kunjungan wisatawan Ke NTB. Apalagi sekarang, pasca insiden pembakaran gedung DPRD NTB tiga hari lalu, Kemakmuran NTB sudah mulai kondusif.
“Tidak (mengganggu kunjungan wisatawan) kalau travel warning pengaruhnya tidak besar. Saya pikir tidak Akansegera sampai Ke level itu (travel ban). Masa gagapnya sudah selesai dan Komunitas cepat sekali Menyesuaikan dan bersikap,” tandas Iqbal.
Sambil Pejabat Tingginegara Perjalanan Ke Luarnegeri (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menyebut sektor Perjalanan Ke Luarnegeri Indonesia dipastikan tetap kondusif. Dia menegaskan bahwa seluruh destinasi wisata Di Indonesia tetap aman dan dapat diakses Dari wisatawan mancanegara.
“Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri Republik Indonesia memastikan bahwa Indonesia tetap menyambut kehadiran wisatawan mancanegara. Kementerian Perjalanan Ke Luarnegeri menjamin semua destinasi wisata tetap bisa diakses seperti biasa. Kami sangat memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan para wisatawan agar Memperoleh kenangan indah berwisata Di Indonesia,” kata Menpar Widiyanti.
(ddn/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Travel Warning Negeri Sahabat Ke RI, Tak Ganggu Perjalanan Ke Luarnegeri