Jakarta –
Indonesia Pada ini masih berada Di periode kemarau, Tetapi suhu Di beberapa Daerah terasa lebih dingin daripada hari biasanya.
Situasi ini Untuk beberapa beberapa kelompok Kelompok tentu rentan Di Situasi Kesejajaran terlebih ‘musim’ batuk pilek juga mulai dirasakan Dari Kelompok. Berkaitan Bersama hal tersebut, Pembantu Pemimpin Negara Kesejajaran Budi Gunadi Sadikin mengimbau Kelompok tidak khawatir berlebihan Yang Terkait Bersama masalah Kesejajaran.
Menurutnya, tubuh sudah ‘dilengkapi’ Dari antibodi yang dapat membantu menjaga Kesejajaran apapun cuaca yang Untuk dihadapi.
“Antibodi itu sudah kayak ‘tentaranya’ Tuhan. Dari Sebab Itu Pada makan makannya cukup, olahraganya cukup, kalau nanti ada patogen yang masuk Ke Untuk tubuh kayak Patogen atau bakteri mau merusak badan kita, ‘tentara’ ini yang Berencana menjaga, apapun cuacanya,” kata Menkes Budi ketika ditemui awak media Di Kantor Kementerian Kesejajaran, Rabu (17/7/2024).
Beredar Di media sosial warganet mengaitkan Situasi cuaca yang cenderung lebih dingin akhir-akhir ini Bersama Trend Populer Aphelion. Aphelion merupakan Situasi ketika Di periode revolusi, matahari berada Di titik terjauh Untuk bumi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati Untuk kesempatan terpisah mengungkapkan hawa dingin yang muncul belakangan ini tidak Memiliki keterkaitan Bersama Trend Populer tersebut. Dwikorita menyebut udara dingin yang terjadi merupakan sebuah Trend Populer alamiah yang umum terjadi Di puncak periode musim kemarau.
“Tidak ada hubungannya Bersama Trend Populer Aphelion,” ucapnya Pada dihubungi detikcom.
NEXT: Penyebab suhu dingin Di Ditengah kemarau
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Wanti-wanti Menkes Di Ditengah Suhu Dingin ‘Bediding’ Belakangan Ini