Ketua Pengarah ARI-BP, Din Syamsuddin menyampaikan orasi Pada Aksi Penolakan bela Palestina Ke Di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2024). FOTO/MPI/WIDYA MICHELLA
Aksi Penolakan bela Palestina dihadiri ribuan orang Untuk berbagai lapisan Kelompok, mulai Untuk tokoh agama, tokoh Kelompok, Seniman, pejabat Bangsa dan sebagainya.
Din Syamsuddin mengatakan Aksi Penolakan ini digelar sebagai bentuk keprihatinan ARI-BP Di agresi militer Israel Di Area Palestina. Sekaligus menjadi bentuk perjuangan rakyat Indonesia Sebagai mendukung kemerdekaan Palestina.
“Apa yang kita lakukan Untuk bahasa agama Islam adalah jihad fi sabilillah. Sampai kapan ARI-BP gelar Aksi Penolakan, kita jawab sampai Palestina merdeka, sampai Bangsa Palestina terwujud, sampai segala bentuk penjajahan hapus Untuk muka bumi,” kata Din Syamsuddin Untuk orasinya.
Menurutnya, Indonesia harus berutang budi kepada bangsa Palestina Lantaran mereka yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Pangakuan itu Justru disampaikan lewat lisan Syeikh Muhammad Amin Al Husaini Ke radio setahun Sebelumnya proklamasi 17 Agustus 1945, tepatnya 6 September 1944.
“Bersama Sebab Itu seyogyanya bangsa Indonesia sebagai tanda syukur kehadirat Allah SWT, kita juga mengakui kemerdekaan Palestina dan berjuang agar Bangsa Palestina merdeka,” katanya.
ARI-BP Berencana Melakukan Aksi Penolakan lanjutan Ke 6 Oktober 2024. Din Syamsuddin meminta Kelompok menjaga stamina Sebagai kembali melakukan Aksi Penolakan bulan Di.
“Aksi Penolakan kita bersifat long march, sebuah perjalanan panjang, maka jaga stamina. Saya sudah mengusulkan kepada komisi pelaksana, agar dapat menyiapkan Aksi Penolakan lebih besar lagi, maka kita Berencana gelar Aksi Penolakan kembali Ke tanggal 6 Oktober 2024,” katanya.
“Siapkan diri, jaga stamina, jangan ada yang mau terhasut, jangan mudah terprovokasi, Lantaran Aksi Penolakan kita Lebih besar,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Terjun Aksi Penolakan Bela Palestina Ke Patung Kuda, Din Syamsuddin: Ini Jihad fi Sabilillah