Pejabat Tingginegara Perhubungan Budi Karya Sumadi. FOTO/Ist
Pejabat Tingginegara Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Ke Kota Medan, Kemenhub Akansegera membangun depo tempat pemberhentian akhir Kendaraan Angkutan Umum. Di Itu, dana Bersama Lembaga Keuangan Internasional itu juga Akansegera digunakan Untuk perbaikan koridor Kendaraan Angkutan Umum Rapid Transit (BRT) Kota Medan, seperti pembangunan pedestrian dan halte.
“Dana Rp1,8 triliun bukan Untuk depo saja, depo hanya Rp300 miliar. Perbaikan dilakukan Untuk satu koridor BRT Medan yang panjangnya hampir 10 kilometer, Ke mana Ke situ ada pedestrian, halte yang ikonik, aman, dan sebagainya. Singkat kata, bisa dikatakan bahwa ini Dari Sebab Itu suatu percontohan,” ujar Menhub Untuk keterangan resminya, dikutip Sabtu (29/6/2024).
Menhub mengatakan, depo yang Akansegera dibangun Akansegera dilengkapi Bersama Stasiun Pengisian Sepedamotor Listrik Umum (SPKLU). Hal tersebut sejalan Bersama Ide pengambilalihan BRT Bersama pemerintah pusat Ke Pemerintah Kota Medan Di 17 Agustus 2024 dan konversi BRT menjadi kendaraan berbasis listrik.
Menhub pun membuka kesempatan Untuk pihak yang berminat melakukan kerja sama pendanaan kreatif Melewati penggunaan lahan yang masih tersedia Ke Terminal Amplas. “Bisa membangun hotel, kantor, Puskesmas, supaya lahan yang dimiliki Negeri Melewati Kemenhub begitu produktif,” ujarnya.
Walikota Medan Bobby Nasution yang turut hadir Di peninjauan tersebut, menyampaikan komitmennya Untuk mendukung proyek pekerjaan tingkat nasional yang ada Ke Kota Medan. “Kita berikan lahan Bersama Pemkot Medan. Lalu per 17 Agustus, Mungkin Saja Dari Sebab Itu hadiah juga Untuk Kelompok Kota Medan yang menggunakan transportasi umum. Nanti kalau bisa seluruhnya Akansegera pakai Sepedamotor Listrik,” tuturnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dapat Rp1,8 Triliun Bersama Lembaga Keuangan Internasional, Kemenhub Bangun Jaringan Transportasi