Jakarta, CNN Indonesia —
Ri Hingga-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) Untuk Berjuang Bersama Peristiwa Pidana Hukum gugatan wanprestasi atas keluhan warga Yang Terkait Bersama merek Kendaraan Pribadi Esemka. Jokowi dinilai punya andil besar Untuk bertanggungjawab atas kerugian Kelompok yang kesulitan membeli produk Untuk merek tersebut.
Gugatan ini Sebelumnya Itu didaftarkan secara online Hingga Lembaga Proses Hukum Negeri (PN) Surakarta Bersama nomor PN SKT-08042025051, Selasa (8/4), Bersama seorang warga bernama Aufaa Luqmana Re A. Selain Jokowi, Aufaa turut menggugat mantan wakil Ri Ma’ruf Amin dan PT Solo Produksi Kreasi (SMK/Esemka).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuasa hukum Aufaa, Sigit Sudibyanto, memaparkan Jokowi digugat lantaran ia tidak berhasil memenuhi janjinya menjadikan Esemka sebagai Kendaraan Pribadi nasional yang diproduksi massal.
“Seharusnya janji Untuk menjadikan Kendaraan Pribadi Esemka sebagai Kendaraan Pribadi nasional dapat diwujudkan ketika tergugat I (Jokowi) terpilih dan menjabat sebagai Ri Bersama menjadikan Pembaruan Kendaraan Pribadi Esemka sebagai Inisiatif prioritas,” kata Sigit.
Jokowi diketahui merupakan sosok yang membuat merek Kendaraan Pribadi Esemka populer Hingga Indonesia. Kala itu Jokowi yang masih menjabat sebagai Wali Kota Solo sempat menjadikan salah satu Kendaraan Pribadi besutan Esemka sebagai kendaraan dinas. Jokowi pun terus menegaskan dukungannya agar Esemka bisa diproduksi massal.
Puncak Untuk itu semua adalah Pada Jokowi meresmikan pabrik Esemka Hingga Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali Ke 2019. Kala itu Jokowi sudah memasuki periode kedua sebagai Ri RI.
Sigit melanjutkan kliennya yang merupakan anak Ketua Kelompok Anti Penyalahgunaan Jabatan Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman itu Justru sempat serius ingin membeli dua unit Esemka Bima jenis pikap.
Aufaa juga sempat Berkunjung Hingga Pabrik Esemka Hingga Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali Ke tahun 2021. Akan Tetapi hasilnya nihil.
“Bertemu Bersama Regu marketing, tapi cuma ketemu Hingga lobby, tidak boleh melihat unitnya,” kata dia.
Sigit bilang hingga masa jabatan Jokowi berakhir Ke 2024, Kendaraan Pribadi Esemka tidak pernah menjadi Kendaraan Pribadi nasional. Justru Sigit mengatakan produk Esemka tidak terlihat Hingga pasaran Produsen Kendaraan Indonesia.
Kata Sigit kegagalan Esemka menjadi Kendaraan Pribadi nasional membuktikan Jokowi telah melakukan tindakan wanprestasi. Aufaa lantas menuntut agar para tergugat membayar kerugian sebesar Rp300 juta atau setara dua unit Kendaraan Pribadi Esemka Bima.
“Kami memohon Ketua Lembaga Proses Hukum Negeri, khususnya Majelis Hakim Pemeriksa Peristiwa Pidana ini agar menghukum para tergugat Untuk membayar kerugian sebesar Rp300 juta kepada penggugat,” kata Sigit.
CNNIndonesia.com telah menghubungi pihak Esemka Yang Terkait Bersama gugatan ini Akan Tetapi hingga kini belum Menyambut respons.
Jokowi bakal layani gugatan
Jokowi Ke Jumat (11/4) telah buka suara soal gugatan ini. Dia mengatakan tak punya peran apapun Untuk Usaha Esemka dan siap melayani gugatan.
Mantan Walikota Solo itu menyebut peran pemerintah Pada ini hanya Merangsang Esemka sebagai pihak swasta lantaran mereka ingin berbisnis Produsen Kendaraan Hingga Untuk negeri.
“Itu pabriknya siapa, pabriknya swasta. Sebagai Wali Kota (Solo) kami hanya Merangsang hasil karya anak-anak SMK Bersama teknisi-teknisi yang dibidangi Produsen Kendaraan, kami Merangsang Untuk uji emisi, itu yang memang yang harus dilakukan pemerintah,” kata Jokowi.
“Akan Tetapi Sesudah itu, apakah ada yang berinvestasi Hingga situ, atau tidak, itu sudah persoalan lain. Kami juga Merangsang ada investor yang mau berinvestasi Hingga situ. Tapi Penanaman Modal Asing Hingga bidang Produsen Kendaraan saingannya nggak mudah. Prinsipal-prinsipal yang sudah lama, Bersama harga yang Bersaing, Bersama pelayanan purna yang juga Hingga semua bengkel ada. Sangat kompleks,” lanjutnya.
Jokowi bilang semua hal Yang Terkait Bersama merek itu diurus internal Esemka, termasuk soal produksi maupun pemasaran.
“Bukan hanya membuat saja tapi juga memasarkan, dan itu urusan swasta, kalau urusan pemerintah Merangsang apapun produk yang dihasilkan Bersama rakyat, kita harus didorong agar ada yang mau Penanaman Modal Asing Hingga situ,” kata dia.
Jokowi berharap nantinya pabrik Esemka dapat memproduksi lebih banyak Kendaraan Pribadi Agar penyerapan tenaga kerja Hingga Tanah Air Lebih besar.
“Kalau bisa produksi lebih banyak kan lebih baik. Menyerap tenaga kerja, Memberi kesempatan kerja, itu spare part dan lain-lain. Menyangkut produk lokal kan bagus. Tapi sekali lagi, bersaing Hingga dunia Usaha tidak mudah, bersaing Hingga Produsen Kendaraan juga tidak gampang. Banyak yang sudah membuktikan, merek-merek Untuk Eropa Hingga kita banyak yang tutup dan Bangsa-Bangsa lain yang tidak bisa saya sebut,” ujar Jokowi.
Bersama Detail, Jokowi mengatakan urusan Yang Terkait Bersama gugatan telah diserahkan Hingga kuasa hukumnya. Ia pun siap melayani gugatan tersebut, meski belum mengetahui apakah datang atau tidak Untuk sidang pertama yang digelar 24 April.
“Tapi tetap harus dilayani gugatan, Bangsa ini, Bangsa hukum, semua sama Hingga mata hukum, ada gugatan ya dilayani,” kata Jokowi.
(ryh/fea/bac)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Jokowi Digugat Gegara Gagal Bikin Esemka Bersama Sebab Itu Kendaraan Pribadi Nasional