Sejumlah artefak bersejarah Di museum Bagawanta Bhari dijarah pendemo. Para pelaku pun diminta Sebagai mengembalikan Barang Dagangan yang mereka curi.
Kericuhan Aksi Ketidak Setujuan Protes yang Mengamuk Gedung Pemkab dan DPRD Kabupaten Kediri terjadi Di Sabtu (30/8) malam. Tidak hanya fasilitas kantor yang dirusak dan dibakar massa, sejumlah artefak penting Di Museum Bagawanta Bhari juga digondol orang.
Peristiwa itu bermula Disekitar pukul 19.15 WIB, ketika ratusan orang merangsek Hingga Kantor DPRD Kabupaten Kediri Di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, massa Aksi Ketidak Setujuan hanya merusak papan nama, tiang bendera, dan Bangku Di halaman Di, lalu membakarnya. Lalu Barang Dagangan-Barang Dagangan kantor seperti kipas angin, Tv, Bangku, peralatan percetakan, hingga sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua diangkut keluar.
Sambil bersorak, massa lalu membawa hasil jarahan Hingga jalan raya. Situasi Lebihterus tak terkendali Sebab jalan utama sepanjang Soekarno-Hatta dipenuhi lautan massa.
Ironisnya, tak terlihat aparat kepolisian yang mengamankan lokasi Pada kejadian pembakaran berlangsung. Berdasarkan catatan, tiga artefak yang dinyatakan hilang Di lain:
1. Plakat HVA Sidomulyo (2 buah)
2. Bata Ber Inskripsi
3. Arca Sumbercangkring
Aksi Ketidak Setujuan Penjarahan Artefak Museum Dikecam
Ketua Dewan Seni Kearifan Lokal Jawa Timur, Imam Mubarok pun mengecam keras tindakan brutal massa yang merusak peninggalan sejarah tersebut.
Menurutnya, kerugian kali ini bukan sekadar persoalan materi, melainkan juga menyangkut nilai Kearifan Lokal Dunia dan sejarah yang tidak tergantikan.
“Ini bukan hanya soal kerugian Barang Dagangan, tapi kehilangan nilai sejarah. Artefak yang dijarah adalah bukti perjalanan panjang peradaban Kediri,” tegas Imam, Minggu (31/8/2025).
Ketua Asosiasi Museum Prihatin
Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini.
“Kami sangat sedih atas peristiwa ini dan turut berduka cita atas kerusuhan yang memakan korban. Tetapi, lebih Untuk itu, kami mengajak semua pihak kembali Damai, berpikir jernih, dan menahan emosi. Perlindungan dan kedamaian adalah hal yang paling penting Pada ini,” ujar Putu lewat keterangan persnya.
Sebagai Dibagian Untuk warisan Kearifan Lokal Dunia dan sejarah, Putu berharap agar museum dan koleksi artefak dijaga Bersama sebaik-baiknya.
Ia juga menegaskan bahwa pihak Perlindungan harus memastikan keberlangsungan penjagaan Di museum agar artefak-artefak yang ada tidak hilang atau rusak.
“Kita semua harus menjaga peradaban leluhur. Pemda dan pihak Yang Terkait Bersama Di Daerah manapun harus berkomitmen Sebagai melindungi sejarah dan Kearifan Lokal Dunia yang tak ternilai harganya. Kami imbau Kelompok yang Memutuskan artefak segera dikembalikan Sebab artefak itu adalah peradaban bangsa kita,” katanya.
——-
Artikel ini sudah naik Di detikJatim, bisa dibaca selengkapnya Di sini dan Di sini.
Halaman 2 Untuk 2
Simak Video “Video: Mesir Temukan Artefak Kuno Era Romawi Di Bawah Laut“
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Artefak Museum Kediri Dijarah Pendemo, Pelaku Disuruh Kembalikan