Jakarta, CNN Indonesia —
Kepolisian Berkata telah bersikap tegas Pada Kelompok yang menyalahgunakan sirene dan rotator Ke jalan raya. Hal tersebut dibuktikan Melewati penindakan Pada ribuan kendaraan bermotor Dari 2021 sampai 2025 dan sebagian Bersama mereka merupakan oknum pejabat yang merasa punya hak istimewa.
“Bersama Sebab Itu catatan kami Bersama 2021-2025 kita sudah menindak itu kurang lebih 2.062 pelanggar. Bersama Sebab Itu sebenarnya kami sudah melakukan penindakan,” kata Brigjen Faizal, Dirgakkum Korlantas Polri Untuk situs resmi Korlantas, dikutip Jumat (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penggunaan sirene dan rotator telah diatur secara jelas Untuk Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Sebelumnya Itu, juga tercantum Untuk Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992. Para pengendara dijerat tilang Bersama denda Rp250 ribu.
“Penindakannya berupa tilang. Tilang Ke pasal 287 (ayat 4), itu kurungan 1 bulan, denda Rp250 ribu, dan wajib Untuk dicopot,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faizal menambahkan Kartu Kuning tidak hanya ditujukan Ke Kelompok umum, terdapat juga oknum pejabat yang merasa Memperoleh privilege atau hak istimewa.
“Campur, pejabat ada, Kelompok juga ada. Sebab mereka merasa Bisa Jadi punya agak pede-pede dikit. Tapi kita minta Ke mereka, jalan itu adalah tempat Untuk berempati, tempat kita Untuk saling menghargai,” ucap dia.
Lebih Bersama itu Korlantas kini telah mengirim surat resmi Ke satuan kerja Polri Untuk memperketat pengawasan kendaraan dinas. Tujuannya Untuk mencegah penyalahgunaan sirene dan rotator Ke luar peruntukannya.
Ia menegaskan, Kelompok perlu memahami penggunaan strobo dan sirene hanya diperbolehkan Untuk kendaraan dinas kepolisian atau kendaraan lain yang diatur Untuk Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Kelompok kalau melihat kendaraan dinas seperti yang saya pakai, menggunakan rotator atau sirene, itu tidak masalah. Sebab memang fungsinya Untuk kepentingan dinas,” kata Faizal.
“Tapi yang Bersama Sebab Itu masalah banyak itu kendaraan ‘preman’, pelat nomornya ‘preman’, pakai strobo Malahan sirene,” jelasnya menambahkan.
(ryh/dmi)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Polisi Tindak 2.062 Pelanggar Rotator Dari 2021, Ada Pejabat Kena