Jakarta –
Normalnya posisi testis berada Ke kantong zakar atau skrotum yakni Ke bawah penis. Tetapi Ke undescended testis (UDT), testis tidak turun Hingga posisi tersebut dan menyebabkan berbagai dampak Kesejajaran.
Menurut urolog Untuk Puskesmas Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Putu Angga Risky Raharja, SpU, FICS, testis Ke awalnya memang berkembang Ke rongga perut. Sebelumnya atau Di bayi laki-laki dilahirkan, testis Berencana turun Hingga posisi yang seharusnya.
Beberapa anak Merasakan Kepuasan UDT yang membuat proses turunnya testis terganggu. Dampaknya, salah satu atau kedua testis tidak turun, tertahan Ke selangkangan atau Malahan tetap berada Ke rongga perut.
Apakah mengkhawatirkan? Jika bayi laki-laki terlahir Di testis yang tidak teraba, maka biasanya Praktisi Medis Berencana melakukan observasi.
“Bisa ditunggu sampai usia 6 bulan. Tapi kalau Setelahnya usia 6 bulan testisnya belum turun, kemungkinan besar tidak Berencana bisa turun kalau tidak ada intervensi pembedahan,” kata dr Angga.
Batas usia 6 bulan biasanya menjadi patokan apakah si kecil butuh intervensi atau tidak. Jika memang membutuhkan operasi, maka Berencana dilakukan Sebelumnya usia 12 bulan.
“Tidak ada manfaatnya kita menunggu usianya lebih besar lagi, kalau sudah 6 bulan belum turun sebaiknya lakukan tindakan pembedahan,” jelas dr Angga.
Bagaimana memperbaikinya? Menurut dr Angga, tindakan yang dilakukan Berencana menyesuaikan hasil observasi. Jika testis masih berada Ke rongga perut, maka Praktisi Medis Berencana melakukan operasi Di laparoskopi.
“Kalau memang sudah Ke selangkangan, artinya sudah teraba, biasanya Di penurunan biasa atau operasi terbuka,” jelasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Testis si Kecil Nggak Turun-turun, Harus Bagaimana?