Jakarta –
Komunitas terkadang masih sulit membedakan mana saja orang yang benar-benar kompeten melakukan praktik Penanganan Keindahan Di Ditengah menjamurnya klinik-klinik estetik. Sederet gelar dan sertifikasi yang sengaja dipamerkan kerap mengecoh orang awam.
Selain harus berizin Dinas Kesejaganan, mereka yang melakukan Penanganan langsung kepada pasien harus punya Preliminary tertentu. Meski berdalih mengantongi sertifikat atau kursus estetik, secara regulasi tidak boleh dilakukan Bersama orang yang bukan termasuk tenaga medis seperti Praktisi Medis umum maupun Praktisi Medis spesialis.
Hal ini yang terjadi Di Peristiwa Pidana Hukum klinik ‘abal-abal’ Ria Beauty, pemilik klinik tersebut kerap mempromosikan treatment dan perawatannya Di media sosial. Meski harganya mencapai puluhan juta Nilai Mata Uang Nasional, tidak sedikit yang Lalu percaya bila Ria kompeten Di menangani sejumlah permasalahan kulit, termasuk bopeng. Polisi belakangan menemukan dermaroller, serum, hingga krim anestesi tidak terdaftar Kemenkes RI maupun BPOM, alias ilegal.
Kepercayaan publik juga umum melekat Di gelar seseorang. Influencer Ria tersebut menuliskan sejumlah klaim kompetensinya Di kolom bio media sosial Instagram maupun TikTok.
“Dipl. Cosme, Dipl. Cidesco, Dipl.Cibtac, Dipl. IBSTAA, Dipl. Herb.Med,” demikian keterangan yang tertera Di akun klinik Ria Beauty, seperti dilihat detikcom, Senin (9/12/2024).
Kemenkes RI jelas menepis gelar tersebut bukan menggambarkan yang bersangkutan sebagai tenaga medis. Sebagaimana tercantum juga Di keterangan, Ria Memiliki gelar S.Pi yang menandakan bahwa dirinya adalah sarjana perikanan.
“Itu bukanlah gelar Pembelajaran akademik. Gelar Di atas ditulis Untuk Menunjukkan telah menempuh kursus Keindahan tertentu, yang diakui Di kalangan profesi ahli Keindahan,” tegas Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kementerian Kesejaganan RI Aji Muhawarman kepada detikcom, Selasa (10/12).
(naf/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Awas Kegocek! Deretan Gelar Ini Tak Berarti ‘Praktisi Medis Keindahan’, Hanya Lulus Kursus