Cadangan devisa Indonesia Di akhir Desember 2024 Merasakan peningkatan. FOTO/dok.SINDOnews
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bankindonesia Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan bahwa kenaikan posisi cadangan devisa tersebut Di lain bersumber Bersama penerimaan Iuran Wajib dan jasa, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta penerimaan devisa migas, Hingga Di Keputusan stabilisasi Nilai Mata Uang Uang Negara Indonesia sejalan Bersama peningkatan ketidakpastian pasar keuangan Internasional.
“Posisi cadangan devisa Di akhir Desember 2024 setara Bersama pembiayaan 6,7 bulan Perdagangan Masuk Negeri atau 6,5 bulan Perdagangan Masuk Negeri dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada Hingga atas standar kecukupan internasional Di 3 bulan Perdagangan Masuk Negeri,” kata Ramdan Untuk keterangan resmi, Rabu (8/1/2025).
Adapun Bankindonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
“Hingga Didepan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai Supaya mendukung ketahanan sektor eksternal,” katanya.
Hingga Samping Itu, prospek Penjualan Barang Hingga Luar Negeri yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan Perbankan yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor Pada prospek perekonomian nasional dan imbal hasil Penanaman Modal yang Memikat, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.
“Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi Bersama Pemerintah Untuk memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian Untuk rangka mendukung Perkembangan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Cadangan Devisa Indonesia Naik Dari Sebab Itu USD150,2 Miliar, Efek Pemerintah Tambah Utang