Peristiwa Pidana hepatitis Di Indonesia masih cukup tinggi, yakni urutan keempat Di dunia. Foto/ shutterstock
Berdasarkan data Kementerian Kesejaganan RI, Di ini, Indonesia menempati urutan Hingga-4 Peristiwa Pidana hepatitis tertinggi Di dunia. Lantas, apa yang menyebabkan Peristiwa Pidana hepatitis Di Indonesia cukup tinggi?
Direktur Pra-Penanganan dan Pengendalian Gangguan Menyebar, Kementerian Kesejaganan RI, dr. Imran Pambudi mengatakan, salah satu penyebab utama mengapa Peristiwa Pidana hepatitis Di Indonesia masih tinggi, yakni Sebab kurangnya kesadaran Komunitas Di skrining alias pemeriksaan dini.
“Bersama Sebab Itu memang Indonesia ini menjadi Negeri yang nomor 4 ya. Tadi itu sudah saya sampaikan bahwa range-nya besar sekali ya. Ada yang tidak ada Tanda-Tanda, Tanda-Tanda ringan, sampai yang Tanda-Tanda berat,” ujar dr.Imran Untuk temu media yang digelar secara daring, Jumat (26/7/2024).
“Hitungan tadi nomor 4 itu adalah termasuk, Di antaranya adalah yang tidak bergejala tadi dan diperhitungkan berdasarkan survei SKI tadi Supaya jika ditanya apa yang menyebabkan Peristiwa Pidana hepatitis Di Indonesia tinggi. Pertama adalah Sebab skrining kita itu kurang,” tuturnya lagi.
Padahal, kata dr.Imran, melakukan deteksi dini penting Sebagai mengetahui berbagai jenis Penyakit kronis tanpa Tanda-Tanda, salah satunya hepatitis. Apalagi, beberapa penderita hepatitis tidak Menunjukkan Tanda-Tanda apa pun.
Sambil Itu, skrining atau deteksi Kesejaganan dini Di Indonesia masih fokus Di beberapa kalangan tertentu, seperti ibu hamil hingga tenaga Kesejaganan.
“Skrining yang sekarang kita lakukan itu fokusnya hanya Hingga ibu hamil. Setelahnya Itu tenaga Kesejaganan. Itu aja tadi saya sampaikan nakes kita sudah faslitasi, ternyata Mutakhir Di 50-60 persen yang mau Di skrining,” ucapnya.
“Bersama Sebab Itu inilah yang saya kira perilaku Komunitas kita yang tidak melakukan skrining, kita harapkan dilakukan medical check up tiap tahun itu masih harus ditingkatkan,” kata dia lagi.
Secara Internasional, diperkirakan 354 juta orang hidup Bersama hepatitis B dan C kronis dan hampir 1,1 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi Yang Terkait Bersama hepatitis seperti sirosis hati dan kanker.
Ratusan juta penderita hepatitis masih belum Mengetahui status penyakitnya, itulah sebabnya Pada beberapa dekade Penyakit ini disebut sebagai ‘silent killer’ atau ‘pembunuh diam-diam’.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Bersama Sebab Itu Penyakit Silent Killer, Peristiwa Pidana Hepatitis Di Indonesia Urutan Hingga-4 Dunia