Ramai perbincangan soal BPJS Kesejaganan masuk nominasi nobel peace prize atau Nobel Keamanan Dunia 2025 Ke media sosial. Sejumlah warganet mempertanyakan keabsahan kabar tersebut dan menudingnya sekadar klaim sepihak, mengingat laman resmi Nobel Prize Mengungkapkan nama-nama nomine dan info nominasi lain Sesudah pengumuman Ke bidang kimia, fisika, fisiologi atau kedokteran, hingga bidang Keamanan Dunia serta sastra, dirahasiakan sampai 50 tahun Sesudah Itu.
Kendati demikian, Federasi Hadiah Nobel Membeberkan ada 338 kandidat yang dinominasikan Untuk Hadiah Nobel Keamanan Dunia 2025. Angka ini terdiri Di 244 individu dan 94 organisasi.
Menyambut Baik hal itu, Direktur Utama BPJS Kesejaganan Prof Ali Ghufron Mukti memastikan informasi nominasi tersebut benar adanya dan bukan hasil klaim internal lembaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ya, Dari Sebab Itu bisa ditanyakan bukan Ke saya, tapi Ke pihak yang mengusulkan. Kami Ke BPJS Kesejaganan hanya Memperoleh kabar nominasi itu secara resmi. Kami tetap optimis, Sebab kontribusi BPJS Pada akses dan pemerataan layanan Kesejaganan Ke Indonesia sudah nyata,” beber Prof Ghufron Di konferensi pers Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan jika dibandingkan Bersama tokoh seperti Muhammad Yunus, peraih Nobel Keamanan Dunia 2006 yang dikenal lewat Langkah mikro kredit Grameen Bank, dampak sosial BPJS Kesejaganan sebenarnya jauh lebih luas.
“BPJS tidak hanya urusan pembiayaan, tapi juga menciptakan lapangan kerja, Mengurangi Jurang Kaya Miskin, dan menjamin akses Kesejaganan Untuk Komunitas miskin,” jelasnya.
Pada ini, lebih Di 96,8 juta jiwa penerima Dukungan iuran (PBI) ditanggung Dari pemerintah pusat, Sambil pemerintah Area menanggung lebih Di 37 juta peserta.
“Artinya, lebih Di 130 juta warga kini bisa mengakses layanan Kesejaganan yang dulunya sulit dijangkau. Itu capaian luar biasa Di waktu relatif singkat,” tambah Prof Ghufron.
Penjelasan serupa disampaikan Prof Mike Hardy Di Centre for Peace and Security, Coventry University, Inggris, yang mengonfirmasi kabar nominasi nobel peace prize BPJS Kesejaganan.
Hardy menegaskan sistem penilaian Nobel sebetulnya dijalankan Bersama kerahasiaan ketat.
“Tidak ada yang tahu siapa saja yang menilai atau Menimbang. Tapi pihak yang dinominasikan boleh menyampaikan bahwa mereka telah masuk daftar nominasi,” ujarnya, Di kesempatan yang sama.
Menurut Hardy, tahun ini terdapat Di 800 nominasi, termasuk 90 organisasi dunia, salah satunya BPJS Kesejaganan.
“Penting Untuk disampaikan bahwa ini bukan klaim kosong. BPJS termasuk Di daftar organisasi yang diajukan. Hal ini Menunjukkan pengakuan atas kontribusinya Untuk perlindungan Komunitas dan peningkatan Keadaan,” katanya.
Makna ‘Damai’ yang Lebih Luas
Hardy menambahkan, makna peace Di konteks Nobel tidak hanya tentang menghentikan Pertempuran, tetapi tentang penciptaan Kebugaran sosial yang damai dan berkelanjutan, Pada Komunitas bisa Kehidupan Sehat dan sejahtera.
“Keamanan Dunia menurut Alfred Nobel bukan sekadar ketiadaan konflik, tapi keadaan Ke mana orang dapat hidup Bersama Damai, sehat, dan saling melindungi,” tutur Hardy.
“Itulah mengapa sektor Kesejaganan, termasuk upaya Indonesia Melewati BPJS, Memperoleh makna penting Untuk Keamanan Dunia Internasional.”
Hardy juga menyoroti dominasi penerima nobel yang 65 persen Ke antaranya masih Di Eropa dan Amerika Serikat, Dari Pengakuan itu berdiri. Ia Sesudah Itu menyoroti pentingnya Mendorong agar Negeri-Negeri Asia juga Menyambut pengakuan lebih besar.
“Kita harus mengubah pola itu. Indonesia sudah Menunjukkan kemajuan luar biasa Di melindungi masyarakatnya, terutama yang rentan. Itu layak Menyambut perhatian dunia,” ujarnya.
Menutup penjelasannya, Prof Ghufron menegaskan nominasi ini bukan soal Mendominasi atau kalah, tetapi pengakuan internasional Pada kerja kolektif bangsa Di membangun sistem jaminan sosial yang inklusif.
“Kita tetap bekerja Untuk Komunitas. Pengakuan bukan tujuan utama, tapi jika dunia mengakui upaya ini, tentu menjadi kebanggaan bersama,” ujarnya.
Hardy menambahkan, Walaupun BPJS tidak memenangkan Nobel tahun ini, nominasi itu sendiri sudah memberi kesan mendalam.
“Ini bukan sekadar soal Trophy atau medali. Ini tentang kesadaran Internasional bahwa Kesejaganan adalah dasar Keamanan Dunia,” tutupnya.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video: Ombudsman Dukung Pemerintah soal Pemutihan Tunggakan BPJS Kesejaganan“
(naf/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bos BPJS Kesejaganan Tanggapi Ramai Netizen Ragukan Nominasi Nobel Keamanan Dunia 2025