Rangkasbitung –
Traveler yang aktif Di media sosial Bisa Jadi Berencana melihat perempuan Badui beersliweran Di beranda FYP TikTok atau Instagram. Kini, budayawan mengecam Kegiatan itu.
Budayawan Banten Uday Suhada mengecam eksploitasi perempuan Badui yang kini marak dilakukan Dari para konten kreator Ke media sosial (medsos).
“Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten kreator atau influencer medsos atau apapun namanya, yang makin Ke sini Lebihterus mengeksploitasi perempuan muda Badui,” kata Uday Untuk keterangan tertulis Di Rangkasbitung, Lebak, Selasa (2/7/2024).
Maraknya eksploitasi perempuan muda Badui Ke medsos yang dilakukan para konten kreator Agar Lembaga Adat Mengadakan Diskusi, Sabtu (29/6). Untuk Diskusi tersebut, dirinya diundang Sebagai Menyoroti permasalahan konten kreator itu.
Akan Tetapi demikian, pihaknya Menyediakan pandangan ada beberapa hal yang menyebabkan hal terjadi itu, pertama kemajuan Keahlian yang mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Badui.
Kedua, adanya sejumlah konten kreator yang mengeksploitasi Keelokan perempuan muda Badui. Ketiga, sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat Bagi para pelakunya.
Baik Pada warga Badui sendiri maupun Pada pihak luar yang eksploitatif tersebut.
“Karena Itu, atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Badui Untuk dan Badui Luar itu, mengultimatum siapapun dan dimanapun para konten kreator, stop membuat konten yang mengeksploitasi Keelokan perempuan Badui dan men-take down content atau menghapus konten yang sudah ditayangkan,” kata Uday.
Menurut Uday, kedepannya Lembaga Adat dapat menyempurnakan Peraturan Desa (Perdes ) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Kekayaan Budaya Dunia dan Perlindungan Komunitas Adat Tatar Kanekes, yang mengatur kunjungan Komunitas luar Ke Badui.
Lantaran itu, stop eksploitasi perempuan Badui dan Lembaga Adat dapat Menyediakan tindakan tegas Pada para pelanggar.
Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Badui adalah sebuah peradaban yang harus kita jaga bersama,” katanya menjelaskan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Perempuan Badui Dieksploitasi Di Medsos, Budayawan Mengecam!