Tingginya Kadar Gula Darah Bisa Bikin Ginjal Bocor, Benarkah? Begini Faktanya

Jakarta –

Kadar gula darah yang tinggi dan tak terkendali Ke Peristiwa Pidana diabetes, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius Ke organ-organ Di tubuh. salah satunya ginjal. Lantas, benarkah Situasi ini bisa memicu kebocoran ginjal?

Dikutip Di laman Diabetes UK, salah satu kerusakan ginjal akibat diabetes adalah nefropati diabetik. Gangguan ini Akansegera berkembang perlahan, Di bertahun-tahun, dan juga disebut sebagai Gangguan ginjal.

Hampir satu Di lima orang Di diabetes memerlukan Perawatan Bagi nefropati diabetik. Apa pemicunya?

Salah satu tugas utama ginjal adalah menyaring darah. Ginjal bertugas Bagi membuang cairan ekstra dan produk limbah Di tubuh Lewat urine.

Kadar glukosa (gula) darah yang tinggi bisa merusak pembuluh darah kecil dan filter kecil Ke ginjal. Tekanan darah tinggi juga bisa memicu masalah ini.

Situasi tersebut dapat menyebabkan ginjal bocor dan tidak berfungsi Di baik. Jika itu terjadi, jumlah protein yang tidak normal Di darah dapat keluar Di tubuh Lewat urine. Hal ini yang seringkali menjadi tanda awal Di Gangguan ginjal.

Diabetes juga bisa menyebabkan kerusakan Ke saraf tubuh. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan Di mengosongkan kandung kemih. Tekanan akibat kandung kemih yang penuh bisa kembali naik dan melukai ginjal.

Samping Itu, jika urine tetap berada Ke kandung kemih Di waktu lama, seseorang bisa terkena Gangguan Menyebar akibat Perkembangan bakteri yang cepat Di urine yang Memperoleh kadar gula tinggi.

Seperti apa gejalanya?

Kebanyakan orang Di Gangguan ginjal atau nefropati diabetik biasanya tidak Menunjukkan Tanda-Tanda Ke tahap awal. Satu-satunya cara Bagi mengetahuinya adalah Di memeriksa ginjal Hingga Praktisi Medis Bagi menjalani serangkaian tes.

Akan Tetapi, jika Situasi ini masuk Hingga tahap Lanjutnya, ada beberapa Tanda-Tanda yang Bisa Jadi muncul. Dikutip Di Mayo Clinic, Tanda-Tanda yang terlihat seperti:

• Tekanan darah tinggi yang Lebih sulit dikendalikan
• Pembengkakan Ke kaki, pergelangan tangan, atau mata
• Urine berbusa
• Kebingungan atau sulit berpikir
• Sesak napas
• Kehilangan selera makan
• Mual dan muntah
• Gatal
• Kelelahan dan kelemahan