Bisnis  

Ini Senjata BRICS Untuk Gulingkan Hegemoni Usd AS

BRICS Ditengah Membuat sebuah platform pembayaran yang Berencana memungkinkan mereka Untuk membuang Usd AS. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Organisasi antarpemerintah BRICS dinilaimenunjukkan kinerja yang kuat sepanjang tahun 2024 Di misi dedolarisasinya. Dipimpin Bersama lima pendirinya dan Negeri-Negeri anggota yang Terbaru bergabung, aliansi ini telah menegaskan keinginannya Untuk membangun dunia multipolar.

Di beberapa bulan terakhir, organisasi ini secara konsisten mencari cara-cara Terbaru Untuk Memperbaiki relevansi dan keunggulannya. Hasilnya, Di setahun terakhir, aliansi BRICS pun terus berkembang. Setelahnya Memperoleh Mesir,Iran, Uni Emirat Arab (UEA), dan Etiopia, BRICS juga telah Memperoleh pernyataan minat Untuk bergabung Di sejumlah Negeri, seperti Vietnam, Thailand dan Malaysia.

Ke sisi lain, Di upaya mengatasi dominasi AS, aliansi ini juga telah memanfaatkan berbagai industri dan sumber dayanya guna mencapai tujuan tersebut, yang Sampai Sekarang telah berjalan Bersama baik. Salah satu Pendekatan utama blok tersebut adalah Bersama Memperbaiki pendapatannya adalah Melewati industri migas.

Dilansir Di WatcherGuru, Sabtu (29/6/2024), Negeri-Negeri anggota BRICS pun terus Memperbaiki investasinya Ke emas. Lantaran itu, logam mulia ini diperkirakan Berencana menjadi penopang Kurs Matauang blok tersebut yang masih Di tahap Pembuatan. Aliansi ini diperkirakan bertujuan Untuk kembali Di standar emas dan mempertahankan dunia multipolar Untuk semua perdagangan dan transaksi.

China tercatat telah menjadi investor terbesar Di seluruh anggota BRICS Di hal emas. Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa China menginspirasi Negeri-Negeri BRICS lainnya Untuk membeli logam mulia sebagai cadangan dan bukan Usd AS. China telah mengumpulkan lebih Di 300 ton emas senilai USD561 miliar Di 18 bulan terakhir saja.

Awal bulan ini, Pejabat Tingginegara Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan bahwa para Pejabat Tingginegara keuangan BRICS Ditengah mengkaji sistem penyelesaian transaksi keuangan yang dapat digunakan sebagai pengganti SWIFT yang didominasi Barat. Hal senada diungkapkan Pejabat Tingginegara Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Mengutip kantor berita TASS, Lavrov mengatakan bahwa BRICS Ditengah Membuat sebuah platform pembayaran yang Berencana memungkinkan mereka Untuk membuang Usd AS.

“Pembentukan Kurs Matauang BRICS Terbaru yang didukung Bersama emas Berencana menggemparkan dunia keuangan. Unit transaksi internasional Terbaru, yang didukung Bersama emas, terdengar seperti uang yang bagus – dan ini bisa menjadi tantangan besar Untuk hegemoni Usd AS,” kata ekonom Thorsten Polleit.

Kurs Matauang BRICS yang didukung emas menurutnya dapat menjadi pengubah permainan Ke dunia keuangan dan melemahkan Usd AS. Negeri-Negeri berkembang menurutnya dapat mulai menjauhkan diri Di Usd AS dan menggunakan Kurs Matauang Terbaru tersebut Untuk transaksi lintas batas.

Tetapi, proyeksi berbeda diungkapkan Atlantic Council’s GeoEconomics Center Melewati laporan terbarunya yang menyimpulkan bahwa Usd AS masih Berencana tetap menjadi Kurs Matauang cadangan utama dunia. Laporan Terbaru Atlantic Council’s GeoEconomics Center mengungkapkan euro maupun Negeri-Negeri BRICS belum bisa Mengurangi ketergantungan dunia Pada Usd AS.

Kelompok ‘Dollar Dominance Monitor’ mengatakan bahwa Usd terus mendominasi kepemilikan cadangan devisa, faktur perdagangan dan transaksi Kurs Matauang secara Internasional dan perannya sebagai Kurs Matauang cadangan Internasional utama aman Di jangka pendek maupun menengah.

Dialog Antar Negara seputar sistem pembayaran intra-BRICS dinilai masih Di tahap awal. Perjanjian bilateral dan multilateral Di kelompok ini, meski dapat membentuk dasar Untuk platform pertukaran Kurs Matauang Di waktu Di waktu, Tetapi tidak mudah diukur Lantaran dinegosiasikan secara individual.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ini Senjata BRICS Untuk Gulingkan Hegemoni Usd AS